Jakarta (ANTARA) - IPB University menggelar wisuda daring pada Rabu dengan 13 wisudawan hadir sebagai perwakilan secara simbolis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria mewisuda total 186 orang lulusan.

Lulusan terdiri dari 44 orang lulusan program sarjana, 36 lulusan program Profesi Dokter Hewan, 85 lulusan program magister dan 21 lulusan program doktor.

Arif mengatakan IPB University berupaya mencetak lulusan yang bisa beradaptasi dan menjadi pionir perubahan. Lulusan IPB University harus menjadi pembelajar tangguh dan lincah.

Baca juga: Spirlee, wisudawati terbaik IPB pernah bekerja di laundry

Baca juga: Rektor IPB: Alumni harus mampu adaptasi kondisi VUCA World


"Hanya seorang pembelajar yang akan bisa beradaptasi dengan perubahan, mencermati keadaan dan keluar dengan menghadirkan solusi dari krisis yang terjadi," kata dia.

Dia mengatakan dalam situasi tak menentu seperti saat ini harus ada lompatan-lompatan inovasi yang unggul. Krisis seharusnya bisa menghadirkan inovasi.

Berkaca pada sejarah, kata dia, inovasi yang unggul lahir dari krisis di masa lalu.

Rektor IPB University mencontohkan komputer, radar dan mesin jet pertama kali ditemukan di masa perang dunia kedua.

"Mengutip perkataan Abraham Lincoln, cara memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya hari ini," kata dia.

Upaya untuk menciptakan masa depan, kata dia, tidak bisa dengan cara biasa pada hari ini. Perlu kerangka berpikir, sikap dan budaya baru yang harus dimiliki.*

Baca juga: Dewan Pembina Alumni IPB nyatakan beruntung kuliah di IPB

Baca juga: IPB University mewisuda 800 orang lulusannya

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020