telah memiliki mesin produksi yang memadai
Aceh Besar (ANTARA) - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, Prof Samsul Rizal meluncurkan sejumlah produk inovasi baru dari Atsiri Research Center (ARC)-PUIPT Nilam Aceh dalam upaya memenuhi permintaan pasar.

"Produk yang diluncurkan ini merupakan turunan dari minyak nilam yang dikembangkan oleh ARC Unsyiah," katanya di sela-sela peluncuran produk varian terbaru tersebut secara daring di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan inovasi ARC tersebut merupakan pengembangan varian baru dari produk turunan minyak nilam yaitu parfume neelam dengan varian janna dan jeumpa. Ada pun untuk varian jeumpa menggunakan racikan minyak murni bungong jeumpa khas Aceh, U-Hansa, hand and body wash, alkina care medicated oil dan body butter.

"Semua produk ini memiliki keunggulannya tersendiri. Ia mencontohkan parfume neelam dengan kandungan Hi-Grade patchouli oil danÿ mampu bertahan selama 12 jam. U-Hansa, yang telah terformulasi dengan standar WHO dan BPOM. Produk hand sanitizer dan desinfektan ini memiliki kandungan etanol food grade," katanya.

Baca juga: Unsyiah gandeng Prancis dan Pemkab Bener Meriah kembangkan nilam
Baca juga: Pemerintah bersinergi demi mengharumkan nilam Aceh

Kemudian produk butter, sangat cocok untuk kulit kering sebab produk tersebut memiliki kandungan sodium PCA sebagai antiaging dan vitamin E sebagai antioksidan. Produk butter dibuat dengan bahan baku minyak nilam yang telah difraksinasi menjadi komponen antibacterial.

Unsyiah sangat bangga atas keberhasilan sejumlah produk inovasi dari ARC, karena untuk menghasilkan sebuah produk tentu membutuhkan waktu dan penelitian yang panjang.

"Kerja keras ARC selama ini juga secara tidak langsung turut mengenalkan Unsyiah baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Rektor berharap kehadiran produk inovasi tersebut menjadi pertanda dari kebangkitan kembali nilam Aceh seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.

"Inilah komitmen kita bersama, agar nilam Aceh bisa berkembang lagi dengan kerja sama pada semua pihak dalam upaya memutus mata rantai kemiskinan di Aceh," kata Rektor.

Baca juga: Unsyiah gelar Forum Inovasi dan Bisnis Klaster Nilam
Baca juga: Wagub: Nilam Aceh terbaik di dunia


Ketua ARC Unsyiah Dr. Syaifullah mengatakan, dalam tiga tahun terakhir ARC Unsyiah telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, pada tahun 2020 ARC berhasil meraih beberapa pencapaian penting diantaranya Pusat Studi tersebut berhasil meraih grant Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) untuk tahun kedua.

Kemudian grant Prioritas Risetÿ Nasional (PRN) untuk komponen antioksidan dan antiaging dari minyak nilam.

"Saat ini ARC juga sedang menjalankan dua program bersama Bank Indonesia yaitu program local economic development di Ranto Sabon, Aceh Jaya dan penyusunan road map untuk akselerasi bisnis nilam Aceh," katanya.

ARC juga telah berhasil mendapat izin edar produknya dari Kementerian Kesehatan, di mana proses pengurusan perizinan telah berlangsung lama dengan berbagai persyaratan dan birokrasi yang tidak mudah.

"Dengan keluarnya izin edar ini, maka tidak perlu lagi ada keraguan baik untuk hand sanitizer dan disinfektan dari ARC. ARC siap mensuplai hand sanitizer dan disinfektan untuk seluruh Aceh, karena telah memiliki mesin produksi yang memadai, sehingga terpenuhi kuantitas dan kualitas yang diinginkan," demikian Syaifullah.

Baca juga: Alat fraksinasi minyak nilam diresmikan Menristek di Aceh
Baca juga: PKK: Nilam solusi terbaik penuntasan kemiskinan Aceh

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020