Jakarta (ANTARA) - Rumah Kreatif Indonesia Hebat (RKIH) memfasilitasi usaha kuliner kepada 1.000 anggota yang kini terdampak COVID-19.

"Pandemi COVID-19 saat ini mengganggu perekonomian masyarakat. Memang tak sampai resesi. Masyarakat harus bergerak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Ketua Umum RKIH Kris Budihardjo.

Pernyataan itu disampaikan Kris saat mendistribusikan 1.000 gerobak secara simbolis kepada masyarakat kecil yang terdaftar sebagai anggota di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat.

Dikatakan Kris pandemi COVID-19 telah menyebabkan perekonomian masyarakat lesu serta ada pula masyarakat yang terkena pemutusan kerja di masa sulit seperti sekarang.

Terdapat beberapa usaha yang ditawarkan kepada masyarakat, seperti usaha gerobak ayam geprek dan bahan makanan beku.

Produk kuliner tersebut merupakan bentuk kerja sama organisasi bersama anggota dalam rangka menggeliatkan kembali pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta.

"Karena ini kerja sama, jadi sistemnya kami pinjamkan alat beserta gerobaknya. Bisa diangsur Rp20.000 per hari," katanya.

Baca juga: Pemprov gandeng Bank DKI siapkan paket kebijakan dukung UMKM
Baca juga: Bank DKI siapkan tiga langkah relaksasi kredit bagi UMKM


Pihaknya akan menyebar gerobak tersebut ke wilayah Jabodetabek dan telah merencanakan untuk memberikannya juga ke wilayah lain.

Gerobak dagang tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas wifi dan alat pembayaran secara elektronik.

Seorang pelaku UKM di Jakarta Timur, Ocha Jameela, selaku pihak yang mendanai gerobak menjelaskan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan bersama RKIH.

"Mencari uang saat tidak pandemi saja sudah sulit, apalagi saat COVID-19. Kerja sama ini saya harap bisa membantu perekonomian masyarakat yang terdaftar sebagai peserta," tutur Ocha.

Seorang ibu rumah tangga bernama Rosimah berharap bantuan yang diberikan bisa mengangkat perekonomian keluarganya di saat pandemi virus corona (COVID-19).

"Program ini bagus. Insya Allah saya bisa mengangsur karena cicilannya murah, hanya Rp20.000. Semoga bisa membantu perekonomian saya," kata Rosimah.
Baca juga: DKI gandeng perusahaan rintisan dorong UMKM jualan secara daring
Baca juga: Ekonom UI minta Pemprov DKI perkuat UMKM

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020