Alhamdulillah sejumlah makam tokoh-tokoh berpengaruh di daerah ini sudah direnovasi dan masih ada juga masih dalam proses, kita upayakan juga menjadi objek wisata ke depan
Palu (ANTARA) - Untuk mewujudkan penghargaan terhadap tokoh pejuang sekaligus panglima perang di masa kerajaan setempat itu pada zaman dahulu, Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah membangun Tugu Tadulako Songgolangi.

Wali Kota Palu Hidayat di Palu, Sabtu, mengatakan pembangunan tugu berfilosofi kearifan lokal itu berbahan dasar besi merupakan dorongan dari masyarakat setempat, khususnya mereka di wilayah Kecamatan Tatanga dan Palu Selatan.

"Songgolangi merupakan salah seorang tokoh asal wilayah bagian selatan Kota Palu yang merupakan Tadulako atau Panglima Perang dari Kerajaan Tatanga, sehingga tugu yang dibangun nantinya akan berbentuk perisai dan tombak," katanya.

Dia menjelaskan tugu tersebut bukan sekadar menggambarkan filosofi, tetapi bagaimana kota ini dibangun dengan ornamen-ornamen lokal, baik di taman maupun ruang-ruang publik lainnya, sebagai upaya mengangkat identitas daerah.

Baca juga: Lihat lebih dekat, ini lima patung pahlawan yang ada di kawasan Monas

Dia mengatakan selain Songgolangi, ada sejumlah tokoh lainnya di Kota Palu yang ingin diangkat, di antaranya Puenjidi sebagai pemeluk Islam pertama di Tanah Kaili, Mantikulore sebagai tokoh pecinta lingkungan, Rajalangi sebagai tokoh yang mengajari aksara, dan Silalangi yang dikenal dengan Puenggari.

"Alhamdulillah sejumlah makam tokoh-tokoh berpengaruh di daerah ini sudah direnovasi dan masih ada juga masih dalam proses, kita upayakan juga menjadi objek wisata ke depan," kata Hidayat.

Infrastruktur itu dibangun di bundaran simpang tiga Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga sebagai jalur utama dalam kota sekaligus penghubung Kota Palu-Kabupaten Sigi.

Dia menginginkan pembangunan yang dilaksanakan di Ibu Kota Sulteng, termasuk Tugu Songgolangi yang baru dimulai itu, harus memperhatikan tiga aspek yaitu manfaat, estetika, dan kualitas.

"Insyaallah pembangunan ini bisa berjalan sesuai target, sehingga Palu betul-betul bersih, hijau, indah, dan asri, "demikian Hidayat.

Tahun lalu, pemerintah kota setempat juga merenovasi salah satu tugu di jantung kota berfilosofi "Sambulu" atau sejenis panganan untuk menjamu tamu baik pertemuan formal dengan pembesar-pembesar kerajaan maupun masyarakat umum.

Baca juga: Wisatawan padati tugu gugurnya Pahlawan Nasional Teuku Umar di Aceh
Baca juga: Satu Paket perjuangan Hari Santri dan Hari Pahlawan

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020