Jakarta (ANTARA) - Peserta upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Senin, wajib menyertakan hasil pemindaian barkode kesehatan selain juga pemeriksaan suhu tubuh.

"Hal ini untuk menyesuaikan protokol kesehatan Kota Shanghai dalam situasi pandemi," kata Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Shanghai Wandi Adriano kepada ANTARA.

Peserta upacara yang merupakan warga negara Indonesia dengan latar belakang status berbeda itu sebelumnya juga diwajibkan mendaftar secara daring.

Selesai upacara bendera dan mengenang detik-detik Proklamasi di Gedung Shanghai Mart yang dipimpin Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Deny Kurnia itu, para WNI turut berpartisipasi dalam berbagai perlombaan.

Perlombaan memasukkan pensil ke dalam botol, tebak gambar, dan gaplek menambah meriah peringatan 17 Agustus di kota terkaya di China itu meskipun digelar dalam suasana yang sangat sederhana akibat COVID-19.

Sementara itu, upacara HUT ke-75 RI di halaman Kedutaan Besar RI di Beijing hanya diikuti para staf tanpa melibatkan WNI.

Upacara pun berlangsung singkat, tidak lebih dari 30 menit mulai pukul 08.30 waktu setempat (07.30 WIB).

Selesai upacara yang dipimpin oleh Wakil Duta Besar RI untuk China Dino R Kusnadi itu, para staf KBRI dan keluarga langsung menuju Aula Serba Guna untuk menyantap aneka menu khas Nusantara, seperti soto ayam dan nasi kuning.

Panggung gembira yang biasanya menjadi ajang hiburan bagi WNI di China pada peringatan HUT tahun ini ditiadakan.

Pada pukul 11.00 waktu setempat, staf KBRI Beijing menyaksikan upacara di Istana Negara melalui layar monitor.

Semua peserta upacara, baik di Beijing maupun Shanghai juga diwajibkan bermasker.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020