Dari waktu ke waktu, kita mencoba membeli gedung baru untuk mendukung diplomasi. Pembelian ini untuk jangka panjang akan membantu menghemat biaya sewa gedung. Selamat untuk KBRI Phnom Penh dan KRI Tawau (Malaysia)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah meresmikan gedung baru Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh, Kamboja secara daring, berbarengan dengan hari ulang tahun ke-75 Kementerian Luar Negeri , Kamis.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, KBRI Phnom Penh telah menempati gedung baru yang permanen setelah 60 tahun lebih memiliki hubungan diplomatik dengan Kamboja.

Kantor KBRI Phnom Penh yang baru terletak di lokasi yang disebut strategis di kota tersebut, yakni di seberang Norodom Sihanouk Memorial (Patung Raja Sihanouk) yang merupakan salah satu ikon kota Phnom Penh. Pada masanya, Raja Sihanouk adalah teman seperjuangan Presiden Soekarno.

“Dari waktu ke waktu, kita mencoba membeli gedung baru untuk mendukung diplomasi. Pembelian ini untuk jangka panjang akan membantu menghemat biaya sewa gedung. Selamat untuk KBRI Phnom Penh dan KRI Tawau (Malaysia),” kata Menlu saat peresmian

Baca juga: Kerja sama Perdagangan dan Pariwisata RI-Kamboja catat peningkatan
Baca juga: KBRI promosikan budaya Indonesia di Kamboja


Selain peresmian secara daring oleh Menlu RI, Deputi Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja, Prak Sokhonn, anggota keluarga Kerajaan sekaligus tetangga KBRI Phnom Penh, Putri Norodom Arunrasmy, serta Gubernur Phnom Penh, Khoung Sreng, secara terpisah turut mengirimkan ucapan selamat kepada Pemerintah Indonesia.

Adapun Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang telah terlibat dalam proses kepindahan KBRI Phnom Penh ke lokasi yang baru.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya, dari tukang sapu dan bersih-bersih, hingga kepala kanselerai yang telah membantu dalam proses kepindahan ke gedung baru ini. Kita dapat menyaksikan kekompakan gotong royong sehingga hari ini dapat melihat KBRI yang maksimum untuk kita bekerja secara serius, namun juga rileks,” ujar Dubes Sudirman.

Sebagai latar belakang, KBRI Phnom Penh menjelaskan bahwa selama lebih dari 60 tahun memiliki hubungan diplomatik, Indonesia dan Kamboja telah menikmati kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, sosial budaya, serta pertukaran people-to-people.

Secara khusus, perdagangan bilateral Indonesia-Kamboja mengalami peningkatan lebih dari 10% selama sepuluh tahun terakhir dengan surplus bagi Indonesia lebih dari 80%.

Pada tahun 2019, nilai perdagangan kedua negara mencapai 661 juta dolar AS (Rp9,6 triliun), meningkat 18 persen dari tahun 2018. Pada periode Januari-Juni 2020, nilai perdagangan sejumlah 312,25 juta dolar AS atau Rp 4,5 triliun  (meningkat 7,19 persen dari periode yang sama di tahun 2019).

Adapun komoditas unggulan Indonesia ke Kamboja antara lain kendaraan bermotor dan komponennya, elektronik, batu bara dan produk farmasi. Sedangkan komoditas ekspor Kamboja ke Indonesia antara lain pakaian jadi, alas kaki dan produk pertanian.

Baca juga: Salak Indonesia kembali masuk pasar Kamboja usai terhambat COVID-19
Baca juga: Diplomasi bahasa di Kamboja digelar daring di tengah pandemi COVID-19


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020