Banyak anak-anak dan orang dewasa ikut pawainya
Jakarta (ANTARA) - Ratusan peserta pawai obor malam Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah atau satu suro di sekitar kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak fisik, Rabu malam.

"Banyak anak-anak dan orang dewasa ikut pawainya, tidak pakai masker di jalan raya. Padahal kan lagi corona (pandemi Covid-19)," ujar salah satu pengendara motor di kawasan tersebut, Sari Rahma.

Dalam video yang sempat direkam oleh Sari, tampak peserta pawai mengangkat obor imitasi dan membawa spanduk serta menabuh rebana.

Sari mengatakan peserta pawai obor tersebut sempat membuat arus lalu lintas tersendat, lantaran harus memberi jalan pada rombongan pawai.

Selain itu, banyak kendaraan di depan rombongan pawai menggunakan sirine dan rotator yang tidak semestinya.

Baca juga: Satpol PP minta masyarakat bijak terkait Pawai Obor 1 Muharram

Sementara itu Camat Kebon Jeruk Saumun saat dikonfirmasi hal itu hanya mengaku belum mengetahui adanya kegiatan tersebut.

"Terima kasih informasinya," ujar Saumun melalu pesan singkatnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin sebelumnya sudah meminta masyarakat untuk bijak dengan tidak menyelenggarakan acara pawai obor dalam memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah Rabu malam ini dan diganti dengan kegiatan lain.

"Pawai-pawai obor dan sebagainya, sebaiknya untuk suasana di pandemi COVID ini harus kita sadari kegiatan semacam itu tidak usah diadakan," ujar Arifin.

Hal tersebut, kata Arifin, karena kegiatan pawai obor yang merupakan acara rutin oleh masyarakat dengan membawa obor api berkeliling kampung itu dapat menimbulkan keramaian yang meningkatkan kerawanan penyebaran pandemi COVID-19.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 505

Menurut Arifin, banyak cara lain yang bisa dilakukan umat muslim tanpa harus menggelar pawai obor, namun kegiatan yang diadakan juga harus mematuhi protokol kesehatan tanpa membuat kerumunan.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020