Jakarta (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat mengungkap kronologi kaburnya pelaku persetubuhan terhadap anak, Wawan Gunawan (41) dengan gadis belia berinisial F (13) asal Cengkareng.

Dijelaskan bahwa Wawan Gunawan adalah tetangga korban F. Kemudian pelaku mendekati korban dan mengajak korban bersetubuh di pertengahan September 2019.

"Setelah bersetubuh, ternyata korban hamil," ujar Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya
 Khadafi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Kemudian pada Maret 2020, ibu korban berinisial  RW curiga dengan perut korban yang semakin membesar dan membawanya ke rumah sakit. Ternyata, anak tersebut telah hamil lima bulan.

Setelah diketahui hamil, korban F menjawab bahwa yang menghamili adalah tersangka Wawan. Namun Wawan tidak menepati janjinya untuk membiayai korban sehingga RW melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat.

Baca juga: Polisi temukan Wawan, pembawa kabur gadis belia dari Cengkareng
Baca juga: Wawan dan F berpindah lokasi untuk hindari kejaran polisi
Polisi menunjukkan barang bukti kasus persetubuhan anak oleh pelaku Wawan Gunawan (41) di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (21/8/2020). (ANTARA/Devi Nindy)
Genap usia kehamilan sembilan bulan, F melahirkan bayi laki-laki. Bayi tersebut dirawat oleh pelapor.

"Kemudian pada 30 Juli 2020, tersangka membawa korban meninggalkan rumah tanpa izin orang tuanya dengan meninggalkan bayi tersebut ke pelapor," kata Arsya.

Dalam pelarian, F kabur dengan Wawan membawa sepeda motor. Motor tersebut kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup selama melarikan diri.

Mereka berpindah-pindah tempat di Jawa Barat. Tersangka membawa korban tersebut dari Cengkareng ke Bekasi.

Selanjutnya, mereka kabur ke Subang, kembali ke Bekasi, kemudian ke Sukamandi dan beberapa hari di Sukabumi.

Baca juga: Polisi beberkan modus Wawan Gunawan perdaya korban
Baca juga: KPAI harapkan pasal berlapis bagi pelaku persetubuhan anak agar jera
Komisioner KPAI Putu Elvina (tengah) dalam rilis kasus persetubuhan anak di Markas Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (21/8/2020). (ANTARA/Devi Nindy)
Wawan terus memonitor pergerakannya dari tayangan media agar tidak tertangkap polisi. F juga sempat dibawa kabur ke Pelabuhan Ratu dan kembali lagi ke Sukabumi.

Setelah beberapa hari di Sukabumi tersangka kemudian menginap di rumah salah satu saudara tersangka. "Kemudian datang petugas Kepolisian menangkap pelaku tersebut dan dibawa ke Polres Jakarta Barat," ujar Arsya.

Pada Jumat dini hari, Wawan mengakui perbuatannya kepada polisi bahwa telah melakukan persetubuhan terhadap anak tersebut.

Wawan mengaku telah berhubungan dengan korban selama tiga tahun. Artinya, saat F berusia 11 tahun.

Wawan Gunawan terancam pasal 81 ayat 2 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua UU Perlindungan Anak dengan ancaman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun penjara.
Baca juga: Kapolrestro Jakbar minta pelaku penculikan anak menyerahkan diri

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020