Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djallilah memaparkan sejumlah strategi pemerintah dalam membangun pariwisata berkelanjutan di provinsi itu.

Hal ini disampaikan Wagub NTB dalam diskusi virtual bersama Sekolah Staf dan Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) di Mataram, Kamis.

Wagub Sitti Rohmi menjelaskan ada tiga strategi dan langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB. Pertama preparing, yaitu mengambil langkah taktis sejak dini. Kedua repositioning, reposisi menuju destinasi pariwisata berkelanjutan, dan ketiga engaging, menjadikan momen yang tepat untuk membangun 'kerinduan' akan berwisata.

"Kami bertekad pembagunan pariwisata di sini harus pariwisata yang berkelanjutan," ujar Rohmi dalam diskusi yang mengangkat tema "Membangun Kepemimpinan Yang Transformatif dalam Menavigasi Ekonomi Digital Menuju Indonesia Maju".

Menurut Wagub, pandemi COVID-19 menyebabkan sektor pariwisata di NTB sangat terpukul. Banyak industri dan pelaku pariwisata yang terpaksa berhenti bekerja dan beroperasi. Namun kesempatan ini harus dapat dijadikan peluang untuk menata dan membangun kembali pariwisata yang berkelanjutan.

Rohmi menegaskan, pembangunan pariwisata berkelanjutan harus berorientasi dan fokus pada lingkungan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTB telah menerapkan standar dengan sertifikasi Clean, Health, Safety and Environment (CHSE) kepada para pelaku wisata. Jadi para industri dan pelaku pariwisata harus menerapkan protokol kesehatan menghadapi COVID-19, mempersiapkan lingkungan yang bersih, mengelola sampah dengan baik.

"Pengalaman kita, yang pertama kali dilihat oleh wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata adalah metode itu, sehingga CHSE ini bukan hanya dimasa pandemi tapi digunakan seterusnya," kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009-2013 tersebut.

Selain itu, menurut Rohmi, kunci membangun pariwisata berkelanjutan adalah dengan memiliki SDM yang kompeten dan handal. Untuk itu, Pemprov NTB telah melakukan berbagai program seperti membangun pengembangan kemitraan, memberikan beasiswa khusus untuk jurusan pariwisata, hingga bimtek pengelola pariwisata.

Kemudian selain SDM, pemerintah juga sedang menata transportasi massal. Mulai dari menyediakan angkutan massal perkotaan, revitalisasi trayek, pembangunan jalan bypass dan pengembangan rute jalur darat maupun laut.

"Berkunjung ke NTB merupakan hal yang tepat, sebab di provinsi ini destinasi wisata yang dimiliki lengkap. Sebut saja keindahan alam seperti pantai, gunung dan air terjun. Segi budaya yaitu kerajinan tenun, cukli, musik, tarian dan atraksi budaya," ujar Rohmi.

Selain itu, dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di NTB, Pemprov juga memiliki program NTB zero waste (bebas sampah) dan NTB hijau sebagai penunjang. Program ini bertujuan agar sampah di NTB terkelola, dengan persentase 70 persen penanganan dan 30 persen pengurangan yang ditargetkan 2023. Pemprov juga memiliki target 152.000 hektare harus tertanami pohon pada tahun 2023.

Tidak hanya infrastruktur dan SDM, namun membangun pariwisata NTB yang berkelanjutan juga mesti dapat berintegrasi dengan lintas sektor dan program dalam pengembangannya. Sinergi dan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabuapten/kota dalam menyelaraskan tujuan bersama ini.

"Kami memegang prinsip pentahelix dalam pengembangan pariwisata dimana pemerintah, akademisi, media, komunitas masyarakat, bisnis bergabung untuk memberikan kontribusi terbaiknya sesuai dengan tupoksinya, untuk menciptakan sektor yang berbudaya, berkelanjutan dan berdampak bagi perekonomian masyarakat," tegas Rohmi.

Pariwisata di NTB sangat beragam, dengan dua Pulau besar yaitu Lombok dan Sumbawa, yang memiliki 3 suku yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo, memiliki ciri khasnya tersendiri. Misalnya kain tenun, lagu dan bahasanya. Disamping itu, sudah tidak bisa dipungkiri NTB memiliki keindahan alam yang luar biasa, mulai dari puncak gunung hingga dasar lautnya. Ada Gunung Rinjani dan Gunung Tambora yang sudah menjadi cagar Geosfer dan Geopark dunia. Sehingga NTB harus serius dalam membangun orientasi kelestarian alam, ekonomi dan budaya secara terintegrasi semua.

"Ini yang menjadi magnet wisatawan ingin berkunjung ke NTB," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Achris Sarwani mengapresiasi langkah dan upaya Pemprov NTB dalam membangun kembali geliat pariwisata yang terpuruk akibat pandemic global COVID-19.

"Pengalaman dan program yang mendukung kebangkitan pariwisata yang berkelanjutan di NTB, menjadi pembelajaran yang patut dicontoh," kata Achris Sarwani.

Baca juga: Menko PMK: MotoGP Mandalika kenalkan pariwisata NTB kepada dunia
Baca juga: Menko PMK dorong pemulihan pariwisata NTB ikuti protokol kesehatan
Baca juga: NTB apresiasi Lombok masuk destinasi wisata terpopuler Asia 2020
Baca juga: Pangeran Harry dukung rencana pariwisata berkelanjutan

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020