Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana sebesar Rp109,85 miliar pada tahun 2021 yang akan digunakan untuk penguatan platform pendidikan digital.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan penguatan platform pendidikan tersebut bertujuan untuk membantu sekolah.

"Ini adalah usaha kita yang besar dalam manajemen sekolah, optimasi anggaran, kurikulum anggaran, dan lain-lain," ujar Nadiem.

Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,49 triliun yang digunakan untuk program prioritas digitalisasi sekolah pada 2021.
Baca juga: Gredu tawarkan platform digital administrasi sekolah

Program digitalisasi sekolah itu terdiri dari penguatan platform digital sebesar Rp109,85 miliar, konten pembelajaran di program TVRI sebesar Rp131 miliar, bahan belajar dan model media pendidikan digital Rp74,02 miliar, dan untuk penyediaan sarana pendidikan atau peralatan TIK sebesar Rp1,175 triliun.

Sebelumnya pada awal pandemi COVID-19, Kemendikbud menggandeng platform pendidikan swasta dalam menyelenggarakan pembelajaran daring.

CEO platform pembelajaran Zenius, Sabda PS, mengatakan platform pembelajaran terbukti membantu pembelajaran siswa selama pandemi COVID-19.

"Dari survei yang dilakukan, ditemukan bahwa sebanyak 14.521 pengguna Zenius berhasil lulus SBMPTN dari total
lebih dari 24.000 pengguna yang telah memberikan responnya. Jumlah responden dari survei ini masih akan terus meningkat setiap harinya," kata Sabda.

Hal itu menunjukkan bahwa platform pembelajaran terbukti membantu siswa belajar. Sabda menggaku bangga atas pencapaian dan respons yang diberikan para pengguna Zenius.
Baca juga: Gandeng platform, LinkAja permudah pembayaran iuran pendidikan

Sabda menyebutkan bahwa dari 713.230 peserta yang terdaftar di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, data internal kami mencatat bahwa setidaknya 189.000 adalah penggunanya.

Selain itu, sejak bulan April terjadi kenaikan jumlah pengguna jelang SBMPTN yang meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan tahun lalu.

Para pengguna yang berhasil lulus tersebut mendapatkan kursi di 85 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 8 politeknik negeri pilihan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami senang dapat membantu perjuangan dan turut mengantarkan mereka ke perguruan tinggi yang diimpikan. Harapan kami, lewat pengajaran yang diterima
dapat membentuk daya nalar dan dasar kemampuan berpikir kritis dan saintifik yang akan berguna bagi masa depan mereka, juga menciptakan kecintaan belajar sehingga mereka menjadi individu yang terus ingin mengembangkan dirinya," jelas Sabda lagi.
Baca juga: Unand gunakan platform digital pendidikan

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020