Bogor (ANTARA News) - Gunung Salak yang berada di antara Kabupaten Bogor dan Sukabumi memiliki topografi yang menyulitkan pendaki pemula karena banyak jurang, lembah, dan rentan cuaca ekstrim.

"Dengan kondisi seperti itu, bagi pendaki pemula bisa akan sulit menemukan jalan kembali," kata Iwan Firdaus, koordinator tim penolong enam mahasiswa pecinta alam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tersesat di Gunung Salak.

Disela-sela proses evakuasi enam mahasiswa tersebut di pos komando (Posko) utama di Kaki Gunung Salak Curug Nangka, Kabupaten Bogor, Minggu, ia mengakui bahwa meski sudah delapan hari tersesat, mahasiswa asal Yogyakarta itu dinilai punya daya tahan bagus.

"Mereka cukup tangguh, berada delapan hari di punggung gunung masih bisa bertahan," katanya.

Enam mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tersesat di Gunung Salak masing-masing Febri alias Pelor, Wildan alias Brutus, Adit alias Gobleng, Zaki alias Pokker, Urham dan Unan.

Berdasarkan diskusi dengan sejumlah tim SAR dan anggota mahasiswa pecinta alam (Mapala) yang ikut dalam evakuasi dan sering mendaki Gunung Salak, menurut Iwan Firdaus, di gunung itu banyak lembah dan jurang.

"Beberapa faktor mereka tersesat karena ada banyak jurang itu," katanya dan menegaskan lagi bahwa ketahanan enam mahasiswa itu cukup baik karena mampu bertahan delapan hari.

Enam pendaki itu sudah ditemukan Minggu siang dan tengah dalam proses evakuasi.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010