Mereka akhirnya bisa menikmati listrik pada minggu pertama September 2020 ini
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalirkan listrik bagi sebanyak 335 kepala keluarga (KK) yang menyebar di dua kabupaten masing-masing Kabupaten Alor dan Kabupaten Manggarai Barat.

"Ratusan KK yang kami listriki ini tersebar di Desa Golo Wale dan Desa Kenarimbala. Mereka akhirnya bisa menikmati listrik pada minggu pertama September 2020 ini," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT, Agustinus Jatmiko, di Kupang, Jumat.

Ia menjelaskan, 335 KK yang dilistriki ini terdiri dari 230 KK di Desa Kenarimbala Kabupaten Alor, dan 105 KK di Desa Golo Wale, Kabupaten Manggarai Barat.

Untuk mengaliri listrik di Desa Golo Lewe, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 3,4 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 4 kms, dan gardu 2 buah dengan kapasitas masing - masing 50 kVa.

Sedang, di Desa Kenarimbala membutuhkan JTM 14.21 Kms, JTR 9.75 kms dan 3 unit gardu masing-masing berkapasitas 150 kVa.

Agustinus mengatakan untuk melistriki desa-desa di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) seperti ini bukan hal yang mudah namun penuh perjuangan para para petugas di lapangan.

"Kondisi medan juga cukup sulit namun dengan kerja keras dan komitmen kami akhirnya kedua desa tersebut bisa teraliri listrik dengan baik," katanya.

"Kami menyadari bahwa listrik sangtlah penting bagi warga di daerah pelosok agar perekonomian mereka bisa cepat bertumbuh sehingga dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik," katanya lagi.

Agustinus menambahkan, upaya melistriki desa-desa di daerah pelosok NTT akan terus dilakukan sebagai wujud kehadiran PLN untuk mendukung pembangunan berbagai sektor di masyarakat.

"Pembangunan listrik desa terus berprogres di lapangan untuk mencapai target 100 persen desa berlistrik di NTT," katanya.

Baca juga: Anggota Komisi VI dukung PLN aliri listrik ke desa-desa
Baca juga: PLN listriki 20 desa terpencil di NTT selama Agustus

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020