Jakarta (ANTARA) - Raksasa ride-hailing asal China, Didi Chuxing bersama dengan pembuat kendaraan listrik BYD berencana untuk menjalankan dan meluncurkan serangkaian uji kendaraan yang telah mereka rancang pada tahun ini.

Menurut dokumen pemerintah, BYD telah menerima persetujuan dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, untuk menjual model sedan listrik yang disebut D1 bulan lalu.

Seseorang yang dekat dengan perusahaan patungan Didi dan BYD mengatakan kepada Reuters, D1 adalah kendaraan yang dibuat khusus untuk layanan pemesanan kendaraan yang dikembangkan oleh kedua perusahaan.

Dikutip dari Reuters, Senin, orang yang menolak untuk disebutkan namanya itu mengatakan, saat ini perusahaan tengah berusaha untuk mengirimkan kendaraan ke perusahaan mitra armada Didi pada tahun ini.

Kendati demikian, BYD yang berbasis di Shenzhen, yang didukung oleh investor AS Warren Buffett, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Didi, yang merupakan penyedia layanan pemesanan kendaraan terbesar di China, sedang mengembangkan berbagai teknologi terkait otomotif dan telah meluncurkan beberapa usaha patungan dengan pembuat mobil mapan termasuk Volkswagen, BAIC, dan BYD untuk mengembangkan kendaraan cerdas dan manajemen armada.

Saat ini, CEO dari Didi, Cheng Wei sedang memperluas operasinya di China yang memiliki tujuan untuk menyelesaikan 100 juta pesanan sehari dan menjangkau 800 juta pengguna aktif bulanan secara global pada tahun 2022.

Baca juga: Envision incar Prancis untuk bangun pabrik baterai kendaraan listrik

Baca juga: Tantangan bangun infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia

Baca juga: Hyundai gandeng mitra lokal untuk baterai kendaraan listrik
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020