tidak perlu membuat kegaduhan, baik karena akrobat kebijakan maupun pernyataan.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyampaikan bahwa pemerintah perlu fokus melakukan optimalisasi serapan program belanja pembangunan 2020, mengingat belanja pemerintah berkontribusi positif dalam menopang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

“Belanja kesehatan per 31 Agustus 2020 baru Rp15 triliun dari Rp75 triliun perlu ditingkatkan, bila melihat keadaan tingginya rakyat yang positif COVID-19,” kata Said lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Menurut Said, dukungan untuk sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai jantung ekonomi rakyat juga perlu dioptimalkan.

Said mengatakan tingkat penyerapan per 31 Agustus 2020 masih Rp52 triliun dari Rp123,46 triliun. Insentif usaha, yang menyasar keringanan pajak bagi para pelaku usaha juga baru terserap Rp18,8 triliun dari anggaran Rp120,61 triliun.

Untuk optimalisasi itu, seluruh jajaran penyelenggara pemerintah disebut butuh kerja keras. Said mengakui bahwa hal itu tidak mudah dilakukan di tengah pandemi, karena terdapat keterbatasan ruang gerak, termasuk keterbatasan personil serta daya dukung.

“Oleh sebab itu, alokasikan seluruh daya dan pikiran untuk mencapai key performance indicator yang sudah ditetapkan. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Tidak ada manfaatnya untuk gaduh, songsong hari hari dengan kerja, kerja dan kerja,” pungkasnya.

Said menambahkan bahwa dalam proyeksinya, ekonomi Indonesia menuju ambang resesi pada kuartal III/2020 dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rentang -3,6 persen sampai -2,9 persen.

Kendati demikian, diperkirakan pertumbuhan negatif ini tidak sedalam pada kuartal II-2020 karena efek dari pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Juni 2020, sehingga sektor riil bisa bergeliat kembali meski dalam kapasitas 50 persen, sebagai konsekuensi penerapan protokol COVID-19.

“Kita perlu mempersiapkan diri dengan baik menghadapi tekanan ekonomi ke depan, tidak perlu membuat kegaduhan, baik karena akrobat kebijakan maupun pernyataan. Resesi sudah hampir pasti akan kita hadapi,” tegas Said.

Baca juga: Kadin imbau pemerintah tidak kaku guna percepat serapan anggaran
Baca juga: Percepat penyerapan, Menhub usulkan realokasi anggaran ke Kemenkeu
Baca juga: Komisi VI apresiasi penyerapan anggaran Kemendag dan Kemenkop UKM


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020