Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia mengedukasi cuci tangan pakai sabun (CTPS) secara masif kepada warga untuk mendukung pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah DKI Jakarta dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Pada September ini kami melakukan kampanye besar-besaran untuk melakukan CTPS, karena dengan rajin mencuci tangan cukup efektif mencegah dari tertularnya COVID-19," kata Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said.

Menurutnya, PMI yang merupakan mitra pemerintah akan terus membantu dalam berbagai upaya mencegah penyebarluasan COVID-19 melalui berbagai program, khususnya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Salah satunya mengkampanyekan CTPS dengan benar, maka dari itu untuk merealisasikan program utama pencegahan penyebaran COVID-19, lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini telah menyebar ratusan fasilitas CTPS ke lokasi rawan penularan.

Baca juga: Masa pandemi COVID-18, PMI lakukan "jemput bola" donor darah

Baca juga: PMI: 200 pasien telah jalani terapi plasma konvalesen


Seperti pusat keramaian, tempat wisata dan perbelanjaan, terminal, sekolah, tempat ibadah, permukiman warga, perkantoran dan lainnya.

Selain itu, juga memberikan edukasi CTPS yang benar ke warga dengan enam tahap cuci tangan mulai dari menggosok kedua telapak tangan dengan sabun, kemudian menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan kiri maupun sebaliknya.

Selanjutnya, bersihkan sela-sela jari, letakkan punggung jari saling mengunci kemudian gosok-gosokan punggung tangan, lanjut jempol tangan digosok memutar oleh tangan kiri dan sebaliknya terakhir jari kiri menguncup, gosok mundur ke kanan dan kiri pada telapak kanan dan sebaliknya.

Pentingnya mencuci tangan pakai sabun ini, karena tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang paling rawan tercemar berbagai virus salah satunya COVID-19, bakteri dan kuman.

Sehingga kebersihannya harus selalu terjaga dengan cara cuci tangan maupun disemprot oleh hand sanitizer. Kemudian jangan sekali-kali sebelum dibersihkan tangan menyentuh/mengusap bagian muka setelah memegang sesuatu atau beraktivitas.

"Tentunya cara mencuci tangan yang benar ini harus dilakukan secara konsisten dan jangan bosan-bosan untuk menjaga kebersihan," katanya.

Di sisi lain, Sudirman mengatakan pada masa PSBB ini pihaknya sudah menugaskan personelnya, baik yang bertugas di wilayah DKI Jakarta maupun daerah penyangga ibu kota seperti Bogor, Depok, Bekasi dan Tengerang.

Personel yang ditugaskan tersebut untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan aturan selama diberlakukannya PSBB, seperti tidak keluar rumah jika tidak ada yang darurat atau penting dan jika terpaksa wajib mengenakan masker.

Selanjutnya, memberikan imbauan kepada warga untuk tidak berkerumun, karena tidak diketahui orang di sekitar itu apakah terbebas dari COVID-19 atau tidak, sebab sekitar 80 persen orang yang terkonfirmasi virus ini tidak bergejala.

Dalam melakukan aksi kemanusiaan ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait baik dari unsur pemerintahan maupun, TNI/Polri. Penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi pun terus digencarkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.*

Baca juga: PMI imbau relawan aktif perbaharui pengetahuan tentang COVID-19

Baca juga: PMI gunakan 1.500 liter disinfektan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020