Melalui pengembangan desain produk, diharapkan penjualan produk IKM kita bisa meningkat, yang berujung pada kontribusi terhadap perekonomian nasional. Apalagi, beragam desain produk buatan sektor industri kreatif di dalam negeri kian diminati di pasa
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) agar menggunakan desain produk yang lebih menarik sesuai dengan tren dan kebutuhan zaman saat ini guna mendongkrak daya saing di pasar.

“Melalui pengembangan desain produk, diharapkan penjualan produk IKM kita bisa meningkat, yang berujung pada kontribusi terhadap perekonomian nasional. Apalagi, beragam desain produk buatan sektor industri kreatif di dalam negeri kian diminati di pasar global,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa.

Melalui keterangan tertulis, Gati menjelaskan dalam upaya menciptakan produk yang inovatif dan kompetitif, diperlukan sebuah desain yang memikat konsumen.

“Di era perdagangan bebas saat ini, mau tidak mau pelaku industri kita akan menghadapi persaingan yang ketat dengan negara-negara maju di dunia. Oleh karena itu, kita harus mampu mengoptimalkan keunggulan komparatif,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, kebutuhan dunia industri terhadap desain produk dan peran profesi desainer terus memperlihatkan peningkatan yang signfikan.

“Atmosfir tersebut semakin positif apabila awareness akan perlindungan Kekayaan Intelektual dan penghargaan masyarakat secara umum akan pentingnya desain produk juga semakin tinggi,” katanya.

Menurut dia, masyarakat khususnya di perkotaan sudah semakin menghargai peran suatu desain produk, yang dapat dilihat dari meningkatnya permintaan akan produk yang tidak hanya memiliki nilai fungsi namun juga nilai estetis.

“Kita bisa melihat semakin banyaknya studio desain, meskipun saat ini mayoritas masih tersebar di kota-kota besar,” kata Gati.

Oleh karena itu, asosiasi dan komunitas desainer yang menjadi wadah bagi para desainer berbakat, merupakan tumpuan dan ujung tombak dalam pengembangan dan penguatan desain produk nasional.

“Media juga memegang peranan penting dalam menyebarkan dan meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya desain bagi suatu produk, karena awareness tersebutlah maka permintaan pasar akan produk yang memiliki desain baik dan indah semakin meningkat,” kata Gati.

Dalam hal ini, Kemenperin menunjukkan apresiasinya atas karya desain yang berkembang di Indonesia dengan memberikan penghargaan tertinggi dari pemerintah dalam bidang desain produk kepada para desainer dan perusahaan/industri melalui ajang penghargaan Indonesia Good Design Selection (IGDS).

“IGDS 2020 adalah penyelenggaraan yang ke-17 kalinya, sejak dimulai tahun 2001. Pada tahun ini, IGDS mengusung tema Produk Keren Indonesia, yang menggambarkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk yang bermutu, berfungsi baik dengan durabilitas yang tinggi, namun juga keren, tampil menarik dan enak untuk dilihat,” jelas Gati.

IGDS 2020 memiliki dua kategori penghargaan, yang tidak hanya memberikan apresiasi kepada Design Product untuk produk jadi namun juga memberikan apresiasi Design Concept untuk konsep desain.

“Pendaftaran IGDS 2020 telah dibuka sejak tanggal 22 Juli. Dan penganugerahan penghargaan IGDS tahun 2020 rencananya akan diselenggarakan pada Desember 2020,” katanya.

Sebagai wujud apresiasi, penyelenggaraan IGDS akan menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp100 juta bagi pemenang Grand Award, kemudian Rp50 juta bagi pemenang Best 3, dan Rp25 juta bagi pemenang People’s Choice untuk kategori Design Product. Selain itu juga diberikan uang pembinaan sebesar Rp50 juta bagi Pemenang Grand Award dan Rp25 juta bagi pemenang Best 3 untuk kategori Design Concept.

“Semoga bentuk apresiasi ini dapat semakin meningkatkan gairah dan minat rekan-rekan desainer dan pelaku industri untuk berpartisipasi pada ajang penghargaan ini,” ujar Gati.

Gati menyampaikan, pendaftaran IGDS 2020 akan ditutup pada tanggal 30 September 2020. Sampai saat ini, menurut catatan Ditjen IKMA, sudah banyak calon peserta yang melakukan pendaftaran, namun belum semuanya melengkapi berkas dan men-submit pendaftarannya.


Baca juga: Balai Kemenperin bimbing 240 IKM tingkatkan standar mutu

Baca juga: Kemenperin gencar upayakan pulihkan ekonomi lewat peningkatan mutu IKM

Baca juga: Kemenperin pacu IKM manfaatkan teknologi digital dalam pemasaran

Baca juga: Kemenperin tingkatkan kualitas desain kemasan IKM kosmetik

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020