Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk peningkatan kepasitas pengetahuan dan pendampingan pengembangan potensi proyek infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun skema Pinjaman Langsung/Direct Lending.

Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) selaku bisnis grup Refining and Petrochemical Pertamina telah melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PII pada tanggal 1 Oktober 2020.

Direktur Utama PT KPI, Ignatius Tallulembang dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis menjelaskan ruang lingkup kerjasama dengan PT PII meliputi kegiatan capacity building dan knowledge sharing dalam kerangka pengembangan infrastruktur terkait KPI atau Pertamina.

Baca juga: Pertamina siapkan infrastruktur dorong digitalisasi layanan

“Di samping itu, PT PII juga akan memberikan pendampingan kegiatan scanning, screening untuk identifikasi potensi proyek dan dukungan (termasuk pemantauan proyek) terhadap proyek infrastruktur dengan KPI atau dengan PT Pertamina melalui KPI,” kata Ignatius.

Menurutnya, saat ini kedua belah pihak sepakat melakukan kolaborasi dalam mendukung penyusunan rencana penyediaan proyek-proyek PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh KPI dan/atau proyek-proyek KPI sesuai dengan mandat yang dimiliki masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

Selain itu, kerjasama ini dilaksanakan guna percepatan dalam seleksi mitra serta pembangunan Proyek Kilang dan Petrokimia Pertamina, serta mendorong keterbukaan investasi swasta pada sektor energi Indonesia.

“Agar pelaksanaan kerjasama berjalan dengan efisien, maka akan dibentuk suatu tim gabungan dengan latar belakang fungsional seperti teknik, operasional, keuangan dan komersil serta fungsi terkait lainnya yang dipandang perlu,“ tutur Ignatius.

Baca juga: Pembangunan infrastruktur gas dorong pertumbuhan ekonomi

Lebih lanjut, Ignatius Tallulembang menjelaskan setelah penandatanganan MoU, akan dilakukan pembahasan list proyek yang akan diusulkan untuk potensi KPBU. Juga melakukan simulasi rencana tindak lanjut atas usulan potensi KPBU oleh PT KPI beserta referensi timeline proyek KPBU.

“Apabila skema KPBU berhasil diterapkan pada list proyek yang diusulkan, terdapat potensi untuk diterapkan pada beberapa proyek lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut, kata Ignatius Tallulembang, dalam kerjasama tersebut akan dilakukan Project Expose untuk proyek-proyek yang diusulkan. “Project Expose ini akan dilaksanakan secara terbuka baik kepada calon investor nasional ataupun internasional yang berkompeten, “ pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan PT PII untuk pengembangan potensi proyek/program PT Pertamina (Persero) yang dikelola oleh PT KPI dan proyek PT KPI mengadopsi skema KPBU.

“Dengan adanya Tim Kerja Gabungan sesuai kerja sama PT PII dan PT KPI ini, didukung dengan kegiatan-kegiatan capacity building maupun knowledge sharing yang akan dilaksanakan, diharapkan PT PII dan PT KPI dapat bersinergi dalam mewujudkan percepatan penyediaan proyek/program sektor energi melalui skema KPBU” tutup Sutopo.

PT KPI adalah Sub-holding Refining dan Petrochemical PT Pertamina (Persero), anak perusahaan yang diberi tugas untuk mengelola kegiatan operasional dan bisnis PT Pertamina (Persero) dalam bidang pengolahan minyak dan gas bumi bumi, termasuk penugasan dari Pemerintah Republik Indonesia kepada PT Pertamina (Persero), melalui program Roadmap Development Master Plan (“RDMP”), Grass Root Refinery (“GRR”) dan program lainnya , yang memerlukan inovasi pendanaan proyek melalui kerja sama dengan lembaga pembiayaan, mitra ekuitas, mitra strategis, kontraktor EPC dan operator kilang.
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020