Kulon Progo (ANTARA) - Sedikitnya 1.093 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah melakukan tes usap dalam rangka mencegah secara  dini penyebaran COVID-19 di lingkungan pemkab setempat.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan tes cepat massal ini merupakan upaya dini untuk mendeteksi ada tidaknya pegawai dan staf, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bupati dan wakil bupati yang memiliki gejala mengarah ke COVID-19.

Baca juga: Dua pasien konfirmasi COVID-19 di Kulon Progo dinyatakan sembuh

Baca juga: Pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo menjadi 192 orang


"Ke-1.093 ASN yang dites cepat itu hasilnya 17 orang reaktif. Setelah dinyatakan reaktif kemudian dilakukan tes usap dan hasilnya dua orang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Baning.

Ia mengatakan dua ASN itu berasal dari Kapanewon Wates. Salah satunya merupakan pegawai pindahan yang sebelumnya sempat terinfeksi COVID-19 dan sembuh, tapi kemudian terjangkit kembali atau reinfeksi. Belum diketahui pasti penyebab ASN itu terinfeksi COVID-19 untuk kedua kalinya.

"Untuk penyebab pastinya kami masih melakukan penelusuran, tapi memang untuk kasus reinfeksi ini bisa saja terjadi karena terkait dengan kekebalan tubuh. Untuk Kulon Progo, kami catat sudah ada empat kasus termasuk ASN yang reinfeksi," katanya.

Baning mengatakan total ASN yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak kasus pertama sampai saat ini ada tujuh orang, dua diantaranya adalah kasus baru yang diketahui saat tes cepat massal pegawai.

Terkait apakah kantor ASN yang positif itu akan ditutup sementara, Baning mengatakan Satgas tidak akan melakukannya, karena berdasarkan hasil tracing, tidak ada pegawai lain di kantor yang tidak disebutkan namanya itu terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga diyakini kantor itu aman dari penyebaran COVID-19.

"Prinsipnya suatu tempat kerja atau fasilitas umum lainnya, jika terjadi penularan di lokasi ya kita tutup, namun berdasarkan hasil tracing terhadap kasus ini tidak terjadi penularan di lokasi tersebut, sehingga tidak kami tutup," tuturnya.

Baca juga: Kulon Progo aktifkan selter pasien COVID-19 di desa-desa

Baca juga: Pemkab Kulon Progo tutup Pasar Pripih antisipasi penyebaran COVID-19


Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan pihaknya terus melakukan langkah antisipasi munculnya klaster baru dari perkantoran.

"Kami melakukan tes cepat terhadap ASN di seluruh OPD di Kulon Progo untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 klaster perkantoran," ujarnya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020