Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri
Jakarta (ANTARA) - PT Bank BNI Syariah menyambut baik rencana penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara karena dapat melahirkan bank syariah yang kuat, bermanfaat, dan mampu mengembangkan industri halal.

Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengharapkan hasil bank merger ini nantinya mampu memperkuat ekonomi syariah dan memberikan manfaat dan kebaikan dunia maupun akhirat yang lebih luas bagi umat.

"InsyaAllah, merger ini akan menghasilkan bank syariah yang lebih kuat, solid, dan terbesar di Indonesia. Sudah saatnya kita sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah yang besar," katanya.

Baca juga: Erick Thohir ungkap tujuan dan harapan dari merger 3 bank BUMN syariah

Untuk itu ia memastikan BNI Syariah akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam melakukan penggabungan bank syariah milik BUMN serta siap bekerja sama dan bersinergi.

"Oleh karena itu kami siap bekerja sama, bergotong royong, untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Bahkan tidak hanya di Indonesia, karena ke depan, kita bisa berikhtiar menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia," katanya.

Firman juga menambahkan bahwa hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal yang menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp30 ribu triliun.

Beberapa unit bisnis tersebut mencakup makanan halal, busana muslim, media halal, pariwisata halal, perawatan kesehatan halal, kosmetik halal, serta serta haji dan umrah.

Baca juga: Merger bank BUMN syariah ditargetkan rampung Februari 2021

"Kami berharap bank syariah hasil merger mampu mengoptimalkan potensi ekosistem halal, demi mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk-produk halal dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Saat ini  meski terjadi pandemi COVID-19, BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai triwulan II-2020, atau naik sebesar 19,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dibandingkan periode sama 2019 yaitu Rp42,49 triliun, yang mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sampai triwulan II-2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp36,32 triliun.

Baca juga: Wapres sebut merger bank syariah BUMN memperkuat perbankan nasional
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020