Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemanfaatan teknologi digital bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat membantu para pelaku usaha tersebut menerima bantuan dari Pemerintah.

"Saya memandang bahwa fasilitasi yang dilakukan terhadap UMKM agar mampu memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya, dapat mengakselerasi berbagai dukungan Pemerintah yang telah ada saat ini," kata Ma'ruf Amin dalam peluncuran Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Produk Halal bagi UMKM secara virtual dari Jakarta, Selasa.

Penggunaan teknologi digital, khususnya dalam pemasaran produk UMKM, dapat membawa peluang besar serta mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri, termasuk UMKM, kata Ma'ruf.

Baca juga: Peneliti: Dorong digitalisasi dengan permudah perizinan daring UMKM

"Pertumbuhan teknologi digital juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, pariwisata dan jasa lainnya. Peluang tersebut tentu harus dapat dimanfaatkan dengan baik," tukasnya.

Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan UMKM, kelompok masyarakat di tingkat bawah dapat lebih produktif dan menghasilkan nilai tambah.

"Pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong pengembangan UMKM perlu dilakukan sebagai bagian dari transformasi ekonomi dan penguatan ekonomi kelompok masyarakat terbawah, agar lebih produktif dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah sebut pandemi percepat transformasi digital

Wapres juga menyayangkan jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang masih sangat sedikit dalam memanfaatkan teknologi digital.

Merujuk pada data Kementerian Koperasi dan UKM, Ma'ruf menyebut baru 13 persen atau 8,3 juta dari 64,2 juta pelaku UKM yang memanfaatkan platform e-commerce dalam memasarkan produknya.

Oleh karena itu, Ma'ruf Amin mendorong seluruh pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengakses teknologi informasi dan digital dalam hal pengembangan usahanya.

"Hal ini sangat penting karena UMKM memiliki kontribusi yang besar dan krusial, yaitu mencapai 99 persen dari jumlah unit usaha di Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020