Tidak menyikapinya dengan euforia berlebihan
Lombok Utara, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menjaga suasana yang aman, tertib, nyaman dan kondusif, khususnya menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

Gubernur NTB di hadapan tokoh masyarakat, tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat Desa Pendua, di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Jumat, menegaskan jangan sampai hanya karena berbeda pilihan dan partai pengusung dalam pilkada, justru menimbulkan gesekan-gesekan yang bisa menghilangkan persaudaraan dan persatuan.

"Jangan sampai itu terjadi di tengah masyarakat kita. Partai pengusung dan calon yang dipilih boleh beda, namun pilihan berbeda haruslah disikapi sebagai sebuah dinamika demokrasi di tengah masyarakat yang tak perlu dibesar-besarkan," ujarnya.

Gubernur NTB menekankan, pesta demokrasi hendaknya disikapi dengan perasaan dan pikiran yang biasa-biasa saja dan tidak menyikapinya dengan euforia berlebihan.
Baca juga: Wagub NTB: Kerumunan massa pilkada ancaman keselamatan warga


Pilkada sebaiknya disikapi dengan momentum untuk mencari calon pemimpin daerah yang mampu menjalankan mandat dan amanah yang diberikan oleh masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, katanya pula.

"Pesta demokrasi sesungguhnya merupakan siklus untuk mengingatkan pemegang kekuasaan untuk nantinya tetap menjalankan amanah yang diberikan masyarakat, termasuk yang ada dalam kepemimpinan seorang Kades ataupun Kadus itu sendiri. Harus ada pemikiran jernih bahwa yang berkuasa itu adalah masyarakat dengan pemimpin sebagai pengayom masyarakat," kata Zulkielimansyah.

Lebih lanjut, Gubernur NTB itu mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kerendahan hati untuk bisa setia melayani masyarakat.

Ia menekankan pentingnya merubah paradigma pemimpin, dari yang dilayani menjadi pelayan masyarakat.

"Paradigma inilah yang ingin kita ubah, agar seorang pemimpin harus rajin turun menyapa masyarakat. Kita sadari betul menjadi seorang pemimpin baik gubernur, bupati, kades, kadus bahkan seorang presiden sekalipun adalah kerendahan hati untuk tetap setia menjadi pelayan masyarakat, bukan seperti raja yang ingin dilayani. Jadi harapan kami mudah-mudahan kedatangan kami bukanlah yang terakhir. Namun ingin tetap mendorong masyarakat di KLU ini untuk tetap optimis menjemput kemajuan dan harapan. Dengan demikian Lombok Utara bisa menjadi episentrum kemajuan bagi daerah-daerah lainnya di NTB," ujarnya pula.

Selain itu, mantan anggota DPR RI tiga periode ini, mengungkapkan kebiasaannya yang kerap kali berkunjung untuk menyapa masyarakat NTB hingga ke pelosok dusun terpencil sekalipun. Pasalnya menurut Bang Zul, dirinya bersama Wakil Gubernur Hj Rohmi Djalilah telah berjanji saat Pilkada Gubernur NTB beberapa waktu lalu untuk tetap menyapa masyarakat saat masyarakat mengamanahkannya menjadi pemimpin baru di NTB.

"Untuk itu, kami akan tetap setia untuk tetap berkunjung ke masyarakat, berkunjung ke ponpes, desa, dusun, bersilaturahmi ke tokoh agama, pemuda sebagai bentuk kecintaan kami kepada masyarakat. Dan itu diinginkan oleh hampir semua dusun dan desa di NTB," katanya pula.
Baca juga: Wagub kukuhkan tiga Pjs dan satu Plt Bupati di NTB

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020