Jakarta (ANTARA) - Bos klub Newcastle United Mike Ashley telah meminta kepada Liga Premier Inggris untuk meninjau ulang kebijakan pay-per-view (PPV/bayar per tayangan) di tengah hujan kritik dari penggemar.

BT Sport dan Sky Sports telah menyiarkan semua pertandingan Liga Premier sebagai bagian dari paket sepak bola yang ada sekarang -- tindakan sementara karena pembatasan penonton di lapangan sebagai akibat dari pandemi COVID-19.

Tetapi sistem itu berubah awal bulan ini di bawah rencana sementara di mana pertandingan yang belum dipilih untuk disiarkan pada Oktober hanya akan tersedia untuk pembelian via platform PPV.

"Saya menyerukan kepada Liga Premier untuk segera bertindak dan meninjau kembali pengaturan pay-per-view saat ini untuk siaran langsung pertandingan di Inggris Raya," kata Ashley dalam satu pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa.

Baca juga: "Project Big Picture" dinilai bakal buat Liga Inggris menjemukan
Baca juga: Pemain Newcastle Jonjo Shelvey jalani operasi hernia


"Mengenakan biaya 14,95 pound untuk penyiaran pertandingan tunggal di televisi saat ini tidak bisa diterima oleh penggemar sepak bola mana pun. Suporter sudah menolak tawaran ini dan Liga Premier harus bertindak sekarang."

Asosiasi Suporter Sepak bola mendesak liga untuk mempertimbangkan lagi penetapan harga itu, sementara sejumlah penggemar telah memutuskan untuk menyumbangkannya untuk amal, mengumpulkan lebih dari 300.000 pound dari sembilan pertandingan sejauh ini.

Ashley menyarankan biaya itu harus diturunkan menjadi 4,95 pound per pertandingan, dengan penetapan harganya akan diperdebatkan pada pertemuan pemegang saham Liga Premier pada Selasa ini.

Pekan lalu, Liga Premier mengumumkan pilihan mereka untuk disiarkan pada November tapi tidak disebutkan mengenai pertandingan pay-per-view, dengan liga mengatakan "pilihan siaran tambahan akan diumumkan pada waktunya".

Baca juga: Manajer West Brom Bilic terkejut dengan kepergian Ahmed Hegazi
Baca juga: Sundulan Son Heung-min bawa Hotspur raih kemenangan 1-0 atas Burnley

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020