Kudus (ANTARA) - Penyerapan elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, selama Januari hingga September 2020 mencapai 6,65 juta tabung atau 77,61 persen dari alokasi yang diterima selama setahun sebanyak 8,57 juta tabung.

"Rata-rata penyaluran setiap bulan sebesar 739.304 tabung, sedangkan penyaluran terbanyak terjadi pada  Mei 2020 mencapai 776.160 tabung," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Selasa.

Ia mencatat tiga bulan terakhir hanya tersedia 1,92 juta tabung, sedangkan rata-rata per bulannya berkisar 639.923 tabung sehingga alokasinya jauh dibandingkan dengan rata-rata penyaluran sebelumnya.

Meskipun demikian, kata dia, selama ini memang belum ada kelangkaan di masyarakat karena masih ada alternatif elpiji nonsubsidi.

"Kalaupun terjadi kelangkaan, tentunya akan mengajukan tambahan alokasi ke PT Pertamina," ujarnya.

Apalagi, kata dia, nantinya juga ada akhir tahun yang bertepatan dengan Hari Raya Natal dan tahun baru.

Untuk bulan ini, dia memperkirakan, kebutuhan elpiji bersubsidi tidak akan tinggi karena bertepatan dengan liburan panjang.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak perlu panik dengan ketersediaan elpiji bersubsidi di pasaran karena pemerintah juga terus melakukan pemantauan di lapangan.

Penyaluran elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus melalui 11 agen elpiji, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo, PT Sinar Gas Mulya, dan PT Bahtera Agung Abadi.

Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg yang menyalurkannya kepada masyarakat sebanyak 825 pangkalan. 

Baca juga: Pertamina pastikan ketersediaan BBM dan elpiji di Hari Besar
Baca juga: Pemerintah Wajibkan Pertamina Bangun Kapal di Indonesia
Baca juga: DPRD Jatim Desak Pertamina Tarik Tabung Elpiji

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020