Banda Aceh (ANTARA) - Polda Aceh meningkatkan patroli perairan di pesisir pantai timur provinsi itu guna mencegah penyelundupan narkoba.

Kepala Polda Aceh, Inspektur Jenderal Polisi Wahyu Widada, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, wilayah pesisir pantai timur Aceh sering dijadikan pintu masuk penyelundupan narkoba dari luar negeri.

"Pesisir pantai timur Aceh banyak jalur dan pelabuhan kecil yang dijadikan pintu masuk penyelundupan narkoba, terutama sabu-sabu," kata dia.

Ia mengatakan, peningkatan patroli perairan untuk memutuskan pasokan narkoba dari luar negeri. Dan ini juga sejalan dengan upaya pemberantasan narkoba yang terus menerus dilakukan.

Baca juga: BNN musnahkan 3,5 hektare ladang ganja di Lamteuba Aceh Besar

"Kalau pasokan narkoba tidak diputus, maka akan menjadi ancaman bagi generasi muda Aceh. Maraknya narkoba tentu kontradiktif dengan status Aceh yang menerapkan syariat Islam," kata dia.

Ia mengatakan polisi tidak bisa bekerja sendiri-sendiri memberantas penyelundupan narkoba dari luar negeri. Polri terus membangun sinergi dengan lembaga negara lainnya memutuskan pasokan barang terlarang itu.

"Polisi tidak bisa mengawasi sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama dengan lembaga negara lainnya. Apalagi garis pantai pesisir timur Aceh sangat panjang dan dekat dengan perbatasan negara tetangga," kata dia.

Baca juga: Polisi tembak mati penyelundup sabu 60 kg di Aceh Timur

Polda Aceh dalam sebulan terakhir menggagalkan dua kali penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu di Aceh Timur. Yang pertama dengan jumlah 60 kilogram dan kedua 81 kilogram serta 20 kilogram pil ekstasi.

Dari pengungkapan penyelundupan narkoba itu, tim Polda Aceh menangkap menangkap 15 pelaku serta dua lainnya meninggal dunia setelah ditembak karena melawan petugas saat hendak ditangkap.

Baca juga: BNN musnahkan 30 ribu batang tanaman ganja di Aceh Besar

Pewarta: M Haris Agus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020