keduanya yang semula merupakan pengangguran mendapat beasiswa kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan manajemen
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Inspirasi Indonesia Mandiri (YIIM) menggaet Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta guna menyalurkan beasiswa kepada warga yang tidak memiliki pekerjaan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Mandiri, Chrisbiantoro mengatakan pihaknya memberikan beasiswa kepada dua pemuda pengangguran, Humam Hasan dan Hermansyah untuk mengikuti kuliah di UBK .

"Humam dan Herman mendapat beasiswa kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan manajemen," kata Chrisbiantoro melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Yayasan Inspirasi salurkan baju bagi tenaga media RS Wisma Atlet

Chrisbiantoro menjelaskan Humam tercatat sebagai mantan residivis dan Herman merupakan pengangguran, sebelumnya kedua remaja ini mengikuti mengikuti program pelatihan kewirausahaan.

Usai menjalani pelatihan kewirausahaan binaan YIIM, Humam dan Hasan terpilih sebagai penerima beasiswa untuk mengikuti kuliah di Universitas Bung Karno yang dibiayai dari dana sosial YIIM dengan PT Insight Investments Management.

Baca juga: LPSK, Lazismu dan YIIM salurkan bantuan psikososial di Yogyakarta

Chrisbiantoro mengungkapkan YIIM dan PT Insight Investments Management menjalin kerja sama selama tiga tahun terakhir menjalankan program pemberdayaan masyarakat kurang mampu secara ekonomi.

Yayasan itu memberikan pelatihan wirausaha kepada mantan penghuni Balai Pemasyarakatan (Bapas), saksi dan korban terlindung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), pengangguran, pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja, penyandang disabilitas, pekerja serabutan, dan kelompok kurang beruntung lainnya.

"Tujuan pelatihan ini untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dan memberikan daya saing ekonomi masyarakat kecil," ujar Chrisbiantoro.

Baca juga: Warga Bapas Jakarta dibina kemampuan barista hingga pangkas rambut

Pelatihan yang diberikan seperti barista kopi, cukur rambut, tata rias wajah, kuliner, cuci service AC, sablon pakaian, dan pertanian kota (urban farming)

Pembekalan pelatihan tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2015.

Sasaran SDGs adalah mengurangi kemiskinan, mengakhiri kelaparan, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan penguatan lembaga negara.

Selain itu, YIIM juga menandatangani nota kesepahaman dengan UBK berlaku selama empat tahun untuk menyalurkan beasiswa bagi masyarakat tidak mampu namun memiliki kemauan dan kerja keras tinggi.

Sementara itu, Rektor UBK Didik Suhariyanto kerja sama dengan YIIM merupakan wujud Tridarma Perguruan Tinggi dan berharap seluruh civitas UBK, serta penerima beasiswa semakin produktif mengabdi kepada masyarakat.

Kampus UBK yang berdiri sejak 1999 itu memiliki keistimewaan karena menyandang nama besar Proklamator dan sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau dikenal Bung Karno.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020