Akibatnya sejumlah anjungan roboh dan rencana penampilan Soneta Group/penyanyi dangdut H Rhoma Irama pada pembukaan MTQ tersebut akhirnya gagal.
"Ini memang penomena alam yang terjadi selama tiga hari terakhir ini hingga menjelang pembukaan MTQ sehingga Soneta Group tidak bisa tampil, karena sejumlah alat sound sistem kami mengalami kerusakan," kata H Rhoma Irama dihadapan ribuan warga pada pembukaan MTQ tersebut.
Ia mengatakan, bencana alam tersebut atas kehendak Tuhan dan tidak bisa di lawan manusia.
"Kita juga mengucapkan rasa syukur karena angin puting beliung tersebut terjadi sebelum warga berduyun-duyung datang, jika tidak mungkin akan memakan korban jiwa," katanya.
Warga yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang serta Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu, kecewa atas gagalnya penampilan Soneta group pimpinan Raja dangdut Rhoma Irama.
"Kami jauh-jauh datang ke sini mau menonton Rhoma Irama, tetapi tidak jadi dan hanya mendengarkan ceramah agama saja," kata Muhamad (33) warga Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu.
Informasi dari petugas panitia MTQ XXIV, angin puting beliung tersebut terjadi sejak tiga hari belakangan sebelum pembukaan acara tersebut, bahkan sebelumnya juga merobohkan tenda dan panggung utama MTQ.
"Angin disertai hujan deras terjadi sejak sore menjelang sholat maghrib, selain merobohkan sejumlah tenda juga merusak sound sistem untuk penampilan Rhoma Irama," kata Andi, salah seorang anggota panitia MTQ tingkat Sumsel. (NMD/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
