Akhirnya saya menjadi orang Indonesia dan bisa bermain di Timnas
Jakarta (ANTARA) - Pemain Persija Jakarta Marc Klok berambisi untuk bisa memperkuat tim nasional Indonesia senior setelah resmi ditetapkan sebagai warga negara Indonesia (WNI) pada Kamis.

"Akhirnya saya menjadi orang Indonesia dan bisa bermain di Timnas. Saya berharap bisa memberikan prestasi tertinggi untuk negara ini," ujar Klok dikutip dari laman resmi klub di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, pemain berusia 27 tahun itu resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah mengucap sumpah janji setia di Kantor Kementerian Hukum dan HAM wilayah DKI Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pemain Persija Marc Klok resmi jadi WNI

Klok berpotensi bisa memperkuat timnas Indonesia senior pada sisa babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia tahun depan. Klok bisa menjadi penyuplai umpan-umpan matang bagi sesama pemain naturalisasi Ilija Spasojevic.

Namun sebelum mengandai-andai, langkah pertamanya sebagai WNI yakni berbagi kebahagiaan dengan orang yang membutuhkan. Ia juga akan mendampingi kekasihnya yang tengah mengandung anak pertama mereka.

"Setelah ini saya akan kembali ke Bali untuk menjalankan kegiatan sosial yang selama ini saya dan teman-teman jalankan. Saya juga akan menghabiskan waktu bersama keluarga karena tidak ada lagi yang saya pikirkan, setelah proses naturalisasi ini berakhir," kata Klok.

Baca juga: Dutra ingin perkuat timnas Indonesia bersama Klok

Proses naturalisasi Marc Klok mulai berjalan pada pertengahan 2019. Tak butuh waktu lama bagi pemain kelahiran Amsterdam itu untuk jatuh cinta terhadap Indonesia.

Setelah menunggu satu tahun lamanya dengan segala permasalahan yang ada, ia akhirnya bisa mengucapkan sumpah setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Demi Tuhan saya bersumpah untuk melepaskan kekuasaan asing dan tunduk kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," ucap sumpah Klok.

Baca juga: PSSI proyeksikan Marc Klok perkuat timnas Indonesia
Baca juga: Marc Klok belajar bahasa Indonesia dari Otavio Dutra

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020