Kalau kita lihat contohnya kapan sih Marvel Cinematic booming? Tahun 2008. Itu lagi ada financial crisis di Amerika.
Jakarta (ANTARA) - Pandemi virus corona yang belum berakhir tak menghentikan semangat para sineas lokal untuk terus berkarya, salah satunya seperti yang dilakukan oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko.

Angga percaya bahwa industri perfilman Indonesia akan perlahan kembali membaik pada tahun 2021 mendatang. Untuk itu, dia pun mengantisipasinya dengan mempersiapkan sejumlah produksi film.

Baca juga: Kemenparekraf garap protokol agar industri film tetap berjalan

"Kita belajar beberapa kali saat krisis malah menimbulkan gelombang besar di dunia entertainment. Ini yang saya percaya di 2021," kata Angga Dwimas Sasongko dalam jumpa pers virtual, Rabu.

Angga pun mencontohkan peristiwa flu Spanyol yang terjadi di masa lalu mampu membuat industri perfilman Hollywood saat itu beradaptasi dan bangkit dari krisis.

Selain itu, founder dan CEO Visinema Pictures itu mengatakan kebangkitan Marvel Cinematic Universe (MCU) juga dimulai dari adanya krisis.

"Kalau kita lihat contohnya kapan sih Marvel Cinematic booming? Tahun 2008. Itu lagi ada financial crisis di Amerika. Tapi di satu sisi ada wave luar biasa dari Hollywood," ujar Angga.

Angga menambahkan bahwa Visinema Pictures telah menyiapkan lima judul film baru di tahun 2021 untuk menyambut kembalinya pasar perfilman Indonesia.

"Kami siapkan film yang kami yakini dicari orang misalnya pandemi selesai atau bioskop dibuka 100 persen. Orang cari film yang entertaining, film berbeda. Kesempatan ini yang kita pakai. Kita akan rilis lima film, satu animasi dan empat lain live action," kata dia.

"Harapannya menawarkan hal baru sehingga publik yang baru keluar dari krisis bisa merasakan experience baru di bioskop," ujar sutradara "Cahaya Dari Timur" tersebut.

Hal ini juga sejalan dengan keinginan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) yang berpesan agar sineas Indonesia untuk kembali berkarya di tengah pandemi COVID-19, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Direktur Industri Kreatif Film, Animasi, dan Televisi Kemenparekraf, Syaifullah mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan bagi para pelaku industri kreatif termasuk di bidang perfilman untuk bekerja di saat pandemi.

"Kemenparekraf kemarin sudah mengeluarkan buku panduan protokol kesehatan. Terus bersama Kemendikbud, kita keluarkan SKB terkait dengan protokol kesehatan," kata Syaifullah.

Syaifullah pun berharap para sineas tetap bisa kreatif dan produktif di masa pandemi dengan tetap menjalankan panduan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan.

"Jadi sebenarnya mereka berharap bisa berproduksi daripada berharap kasihan orang. Padahal mereka punya kemampuan untuk berkreasi. Sekarang sudah ada pemulihan," imbuhnya.

Baca juga: Angga Sasongko: Investasi buat industri film Indonesia lebih variatif

Baca juga: Babak baru perlawanan industri film Indonesia terhadap pembajakan

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020