Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora dari berbagai daerah menjadi perhatian banyak pengunjung Antaranews, mulai dari berita-berita dari penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII di Padang, Sumatera Barat hingga permintaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang penyiapan infrastruktur menjelang kebijakan sekolah tatap muka

1. Kalimantan Selatan tuan rumah MTQ Nasional 2022

Kalimantan Selatan akan menjadi tuan rumah ajang dua tahunan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke-29 pada 2022.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyerahkan bendera secara simbolis kepada Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor pada acara penutupan MTQ Nasional 2020 di Padang, Sumatera Barat, Jumat malam (20/11). Sebelumnya, Zainut menerima bendera tersebut dari Irwan Prayitno.

2. KPAI dorong penyiapan infrastruktur jelang buka sekolah

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah fokus mempersiapkan infrastruktur dan protokol menjelang rencana pembukaan sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

"Pemerintah daerah dan pemerintah pusat berfokus pada persiapan infrastruktur, protokol kesehatan, sosialisasi protokol, dan sinergi antara dinas pendidikan dengan Dinas Kesehatan serta Gugus Tugas COVID-19 di daerah. Jika sekolah belum mampu memenuhi infrastruktur dan protokol maka tunda dulu buka sekolah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (20/11).

3. Substansi MTQ Nasional untuk pahami Al Quran

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional jangan hanya sekadar menjadi ajang kompetisi khazanah kitab suci umat Islam saja tetapi dapat mendorong pada pemahaman substansi Al Quran dengan benar dan tepat.

"Al Quran bukan sekadar dipertandingkan tetapi agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Zainut dalam sambutan penutupan MTQ Nasional 2020 di Padang, Sumatera Barat, Jumat malam (20/11).

4. Wapres sebut Al Quran tidak cukup dipahami secara harfiah

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan kitab suci Al Quran tidak cukup hanya dipahami secara harfiah atau tekstual, melainkan harus ditafsirkan bersama dengan ilmu-ilmu lain untuk dapat diamalkan bagi keberlangsungan kerukunan hidup masyarakat.

"Beberapa ilmu yang dapat digunakan untuk memahami Al Quran antara lain Bahasa Arab, termasuk nahwu dan sharaf, ilmu tafsir, ilmu qiraat, ilmu rasmil Quran, ilmu ijazul Quran, dan ilmu asbabun nuzul," kata Ma’ruf Amin saat menutup Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII secara virtual dari Jakarta, Jumat malam (20/11).

5. MTQ dorong generasi muda Islam tingkatkan pemahaman Al Quran

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mendorong generasi muda Islam meningkatkan pemahamannya terhadap Al Quran dan merefleksikannya dengan benar sesuai dengan standar para ulama.

"MTQ merupakan sarana untuk mendorong generasi muda dalam meningkatkan kualitas bacaan, hafalan dan pemahaman Al-Quran. Melalui MTQ, kita berharap akan lahir generasi emas yang hatinya terkait dengan Al Quran," kata Ma’ruf Amin saat menutup MTQ Nasional XXVIII secara virtual dari Jakarta, Jumat malam (20/11). 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020