Bandarlampung (ANTARA) - "Bantuan tersebut merupakan program pemerintah agar UMKM tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19," kata Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Bandarlampung, Sadmiadi, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan kemudahan yang diberikan oleh BRI yakni informasi bagi pelaku usaha yang dinyatakan sebagai penerima BPUM dapat melalui SMS notifikasi atau melalui website eform.bri.co.id/bpum yang merupakan sebagai bank penyalur dana bantuan.

Baca juga: BRI Banjarmasin optimistis realisasi KUR akhir tahun Rp6,29 triliun

Menurutnya, BRI Kanwil Bandarlampung menyalurkan kepada sebanyak 141.247 penerima BPUM di Provinsi Lampung dan Bengkulu, dan sudah tersalur sebanyak 70.623.

Kemudahan selanjutnya, dalam akses perbankan yakni dengan adanya 12.558 Agen BRILink yang tersebar di kota dan kabupaten se-Lampung.

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Kantor Wilayah Bandarlampung itu mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik program BPUM dari pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan mikro, mengingat bantuan tersebut dinanti-nantikan oleh mereka sebagai modal usaha pada masa pandemi COVID-19 ini.

"Kami selaku bank penyalur dana bantuan ini akan selalu memberikan dukungan penuh apa yang terbaik supaya proses dapat berjalan lancar, dan bahkan kami juga memberikan pinjaman KUR super mikro kepada penerima BPUM jika memang mereka membutuhkan modal lebih," tutupnya.

Sejumlah warga Bandarlampung penerima BPUM pun menyambut baik program tersebut.

Yono, warga Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Kota Bandarlampung yang sehari-harinya sebagai pelaku usaha bengkel las ini mengaku menerima SMS melalui BRI-info yang menginformasikan bahwa dirinya terdaftar sebagai penerima BPUM, dan diminta ke kantor BRI terdekat untuk dilakukan verifikasi dengan membawa KTP.

"Ketika menerima SMS tersebut saya sempat tidak percaya dan mengira itu penipuan, untuk memastikan beberapa hari kemudian akhirnya saya datang ke BRI Unit Bandarlampung dan ternyata benar saya sebagai penerima BPUM Rp 2,4 juta, " kata Yono.

"Pada 23 Oktober 2020 saya mencairkan dana bantuan tersebut untuk menambah modal usaha isi warung yang dikelola istri dan mengajukan pinjaman KUR super mikro di Bank BRI," katanya.

Baca juga: BRI dorong percepatan pemulihan ekonomi desa

Hal yang sama juga dirasakan oleh Endang Susilawati sebagai penerima BPUM, mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan tersebut dikarenakan efek dari COVID-19 sangat berdampak bagi usaha warung sayur yang dijalaninya.

"Suami saya yang menjalankan usaha fotokopi di kampus pada salah satu Fakultas di Universitas Lampung terpaksa harus menutup sementara usahanya tersebut dikarenakan tidak adanya aktivitas perkuliahan akibat pandemi COVID-19," ujarnya.

Saat ini, ia membuka fotokopi di rumah dan menerima pesanan dari mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi/tugas akhir.

Endang mengakui sangat berterima kasih dengan adanya bantuan BPUM Rp 2,4 juta yang dapat diambil melalui BRI sebagai bank penyalur.

"Kami sangat bersyukur dan berharap supaya dapat bantuan efek dari COVID-19, dan ternyata beneran dapat bantuan BPUM ini sehingga saya bisa nambah modal untuk dagang di warung. Soalnya kan fotokopian gak buka ful seperti biasa, tempat warung ini juga masih sewa,” kata Endang yang juga mengucapkan terima kasih kepada BRI Kanwil Bandarlampung turut memberikan pinjaman KUR super mikro kepadanya.

Baca juga: BRI andalkan layanan digital banking "BRImo" di tengah pandemi
Baca juga: BRI luncurkan indeks aktivitas UMKM

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020