Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menyatakan akan bersinergi dengan BPJS Kesehatan dan pihak TNI/Polri dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Kita memang masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi COVID-19 ini. Namun, kita sudah mulai menyiapkan berbagai instrumen pendukung, termasuk sosialisasi kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson di Pontianak.

Harisson mengatakan beberapa persiapan yang dilakukan, salah satunya adalah dengan menyiapkan langkah distribusi vaksin COVID-19 untuk daerah, mengingat kondisi geografis Kalbar yang masih banyak terdapat daerah yang sulit dijangkau, sehingga harus disiapkan penanganan khusus untuk pendistribusian vaksin COVID-19 tersebut.

"Dalam pendistribusian vaksin COVID-19 ini, kita akan tetap dibantu oleh TNI dan Polri. Dan saya yakin, Dinas Kesehatan kabupaten/kota sudah terbiasa dengan pendistribusian vaksin yang memerlukan penanganan khusus dan kita akan tetap melibatkan TNI/Polri," tuturnya.

Baca juga: Pakar: Indonesia masih tertinggal dari negara berkembang soal vaksin

Baca juga: Munas MUI bahas fatwa vaksin COVID-19


Dalam proses vaksinasi COVID-19 nanti, kata Harisson, pihaknya juga akan bersinergi dengan BPJS Kesehatan sebagai lembaga yang akan melakukan sistem pendaftaran vaksin.

"Informasi yang kita terima saat ini, pendaftaran vaksinasi ini akan dilakukan secara daring (online), dimana sudah disiapkan aplikasi yang nanti akan dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk mendata atau memasukkan data orang-orang yang memang harus di vaksin," katanya,

Saat ini, kata Harisson, pihaknya sudah diminta untuk mempersiapkan data siapa saja yang akan divaksin, termasuk fasilitas kesehatan mana saja yang akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 tersebut.

Pada dasarnya, Dinas Kesehatan yang ada di kabupaten/kota selama ini sudah melaksanakan kegiatan imunisasi untuk balita maupun ibu hamil, sehingga dalam proses vaksinasi COVID-19 nantinya kurang lebih seperti melakukan vaksin Hepatitis, DPT polio, BCG maupun Campak dan pasien-pasien ini memang memerlukan penanganan khusus.

"Dalam pendistribusiannya, kita kenal dengan cold chain (penyimpanan bersuhu rendah), jadi di puskesmas itu selama ini memang sudah menyiapkan kulkas imunisasi. Perlakuan untuk vaksin COVID-19 ini sama dengan vaksin lainya, dimana suhu vaksin tersebut harus terjaga," tuturnya.*

Baca juga: Pemprov Kalteng minta warga waspadai hoaks seputar vaksin COVID-19

Baca juga: Sejumlah persoalan perlu dibenahi sebelum vaksinasi

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020