Mobil warga itu akan dipasang lampu dan Pemprov Sumsel menjamin bakal dibebaskan pajak selama satu tahun berjalan
Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan memberdayakan kendaraan milik masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ambulans di 3.500 desa melalui program Satu Desa Satu Ambulans.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dalam perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di Griya Agung Palembang, Selasa, mengatakan melalui skema bantuan dari masyarakat ini maka Sumsel tanpa menggunakan APBD untuk memenuhi kebutuhan ambulans di tiap desa.

Baca juga: Hari Diabetes Sedunia, Kemenkes ajak cek kesehatan secara berkala

“Jika mengharapkan dana APBD maka dibutuhkan dana Rp1 trilun untuk memenuhi kebutuhan satu ambulans tiap desa tersebut, dan ini tidak memungkinkan. Solusi paling efektif, ya mencari warga yang mau mengikhlaskan kendaraannya untuk membantu orang banyak,” kata dia.

Dirinya menggagas gerakan peduli ini karena terinspirasi pada kejadian yang sempat viral beberapa waktu lalu, yang mana jenazah dibawa pakai gerobak dan motor.

Baca juga: 1.000 pegawai Kantor Wali Kota Jakbar ikuti tes cepat

“Mobil warga itu akan dipasang lampu dan Pemprov Sumsel menjamin bakal dibebaskan pajak selama satu tahun berjalan," kata Herman Deru.

Lagi pula, kendaraan ini masih bisa digunakan pemiliknya, karena sejatinya peran sebagai ambulans hanya saat darurat saja atau ketika ada panggilan saja, misalnya saat ada warga yang harus diantarkan ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: 500 nakes Wisma Atlet tepuk tangan 56 detik peringati Hari Kesehatan

Meski baru diluncurkan, sejauh ini sudah ribuan warga yang mendaftar untuk memberikan bantuan.

Ia pun tak heran jika program Satu Ambulans Satu Desa ini langsung diganjar penghargaan oleh MURI karena kali pertama di Indonesia.

Pada kesempatan itu, dirinya juga meluncurkan program Sumsel Tanggap PSC 119 terintegrasi dengan kepolisian dan sarana ambulans tersebut.
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020