Jakarta (ANTARA) - Widyaprada Ahli Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Harris Iskandar mengatakan setiap orangtua perlu menyadari bahwa Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan bagian penting untuk kesiapan kehidupan anak berikutnya yang lebih baik.

"PAUD itu tidak hanya untuk pendidikan saja, tetapi juga untuk kualitas kehidupan yang lebih baik," kata dia pada diskusi daring dengan tema Strategi Penguatan Pembelajaran PAUD Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan riset, ujar Harris, anak yang mengikuti PAUD maka kesiapan sekolahnya akan semakin baik. Bahkan, PAUD yang diberikan kepada anak berpengaruh pada dampak ekonomi suatu negara.

Seorang ekonom, katanya, dalam sebuah seminar di Beijing, China, memuji langkah kebijakan negara Tirai Bambu dalam menekan angka kesenjangan ekonomi melalui Paudnisasi.

Baca juga: Kemendikbud: Guru semakin kreatif saat pandemi

Baca juga: Direktorat GTK PAUD berikan penghargaan pada guru inspiratif


"PAUD itu memberikan sumbangan menurunkan ketimpangan ekonomi," katanya.

Pada awal Millennium Development Goals (MDG) atau delapan tujuan pembangunan terkait penanggulangan kemiskinan di Asia, angka kemiskinan mencapai 37 persen tetapi di 2015 di akhir MDG bisa turun sampai 9,5 persen.

Keberhasilan tersebut salah satunya dipengaruhi kuat oleh adanya kebijakan di tahap awal yakni PAUD. Merujuk dari keberhasilan China, Kemendikbud juga terus mengusung kebijakan Paudnisasi yang berkualitas.

Dalam mencapai keberhasilan kebijakan PAUD tersebut, Kemendikbud mengkampanyekan tiga hal. Pertama, terkait akses dimana semua anak didorong masuk PAUD.

Kemudian yang kedua yakni PAUD inklusif. Dalam praktiknya, ini bertujuan tidak ada satu pun anak yang tertinggal dan merata di seluruh Tanah Air.

"PAUD inklusif ini termasuk kepada anak-anak penyandang disabilitas," ujar dia.

Terakhir, Kemendikbud terus mengkampanyekan Paud berkualitas dan holistik. Dengan demikian, sasaran yang ingin dicapai ialah anak mengusai perkembangan baik pengetahuan, bahasa dan sebagainya.

"Itu tiga program besar ke depan bagaimana kita menumbuhkan anak bangsa dalam rangka persiapan Indonesia 100 tahun melalui Paudnisasi," kata dia.*

Baca juga: Bank Dunia: Pemda hanya alokasikan 2,6 persen untuk PAUD

Baca juga: Pakar : pola pikir pembelajar harus ditanamkan pada jenjang PAUD

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020