Kegiatan Kihajar diikuti sebanyak 65. 555 siswa dari dalam maupun luar negeri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud sejak tahun 2006 menyelenggarakan Anugerah Kihajar 2020 yangd iselenggarakan di Jakarta, Jumat.

“Anugerah Kihajar yang terdiri dari kegiatan Kita Harus Belajar (Kihajar), Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) dan Membuat bahan TIK (MembaTIK) menjadi wadah bagi siswa, guru, dan masyarakat pendidikan dalam meningkatkan kompetensi TIK yang dikemas dengan model kompetisi yang telah melewati berbagai tahapan,” ujar Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Muhammad Hasan Chabibie, dalam taklimat media.

Dia menambahkan melalui kegiatan tersebut, Kemendikbud berusaha untuk menjaga nyala api belajar para peserta didik ditengah pandemi COVID-19. Meski di tengah pandemi, Kemendikbud memberikan ruang bagi guru maupun siswa untuk berekspresi dan berkolaborasi.

Program Anugerah Kihajar merupakan kegiatan yang merupakan inisiatif dari Pusdatin Kemendikbud sejak 2006. Kegiatan itu diadakan dari tahun ke tahun telah mampu meningkatkan kompetensi TIK di kalangan siswa, guru, dan masyarakat pendidikan lainnya dari tahun ke tahun.

Dia menambahkan meski di tengah selama pandemi COVID-19, kegiatan Kihajar tetap diminati oleh para siswa, guru dan masyarakat pendikan bahkan tercatat terjadi peningkatan secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kegiatan Kihajar diikuti sebanyak 65. 555 siswa dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai jenjang.”

Baca juga: Kemdikbud berikan penghargaan Kihajar kepada 5 gubernur

Baca juga: Pengalaman pertama raih juara satu Anugerah Kihajar


Kihajar 2020 hadir dengan tiga varian baru, dengan tujuan memperluas akses dan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, mulai dari Kihajar untuk para siswa, Kihajar TIK Talks sebuah webinar mengangkat isu permasalahan pendidikan daerah dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari praktisi Pendidikan, ahli pembelajaran dan juga pengembang teknologi pembelajaran di 10 Provinsi, dan Kihajar Explorer yang dikemas dalam edutainment yang mengajak Gen Kihajar dari berbagai jenjang memanfaatkan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi melalui Instagram tvedukasi_kemdikbud

Dari tahapan yang dilakukan 301 GEN KIHAJAR dinyatakan lolos babak Final yang kemudian diseleksi kembali menjadi 10 terbaik dan 5 video terbaik dari masing-masing jenjang pendidikan.

Sementara ajang Membuat bahan TIK (MembaTIK) yang merupakan lomba membuat media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi guru, siswa, mahasiswa, dan khalayak umum diikuti sebanyak 392 peserta yang terdiri dari beberapa kategoi perlombaan seperti video pembelajaran, multimedia interaktif, game edukasi, augmented reality (AR), dan motion grafik.

Kemudian, ajang Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang melibatkan guru-guru dari mulai tingkatan jenjang TK/PAUD hingga SMA/SMK sederajat diikuti sebanyak 70.312 peserta.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 28.624 peserta,” tambah dia.

Setelah melakukan rangkaian penugasan di empat level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi tercatat sebanyak 1.020 peserta yang berasal dari 34 provinsi dengan masing-masing 30 peserta pada tiap provinsi. Peserta yang lulus di level empat yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO sudah mendapatkan gelar sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB).

Para SRB kembali di seleksi dengan menyosialisasikan produk-produk Pusdatin Kemendikbud kepada rekan sejawat. Pemanfaatan Rumah Belajar, Tv Edukasi, dan Suara Edukasi disosialisasikan secara daring maupun tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. SRB berbagi di kala pandemi isukses menginspirasi rekan pendidik lainnya untuk tetap menjaga Nyala Api Belajar.Dari level empat, SRB dikerucutkan menjadi lima besar pada tiap provinsi hingga terpilih 40 peserta yang layak menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) 2020.

Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Memakai TIK untuk pendidikan tak bisa ditawar

Baca juga: 16 kepala daerah terima Anugerah Kihajar 2019 dari Kemendikbud


 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020