Surabaya (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, Jawa Timur, menyita 90 buah bom molotov dan menangkap 103 pengunjuk rasa pascakerusuhan di gedung DPRD setempat yang mengakibatkan 17 mobil terbakar.

"Aparat Polres Mojokerto sebenarnya sudah melakukan antisipasi dengan mengerahkan 240 personel, tapi dilempari puluhan molotov, sehingga kewalahan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.

Ditemui sepulang dari Mojokerto untuk memantau pengamanan unjuk rasa itu bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Pratiknyo, ia mengatakan pihaknya menyita barang bukti (BB) dalam jumlah banyak.

"Kami menemukan 10 korek gas dan 39 patok dari beton berukuran 40 centimeter dengan diameter 12 milimeter. Kami juga menyita dua sepeda motor, tiga truk pengangkut massa, paku besi, sekrop, botol air mineral berisi bensin, dan sebagainya," katanya.

Ditanya motivasi kerusuhan itu, ia mengaku polisi masih memeriksa 103 pelaku yang tertangkap dan motivasi akan diketahui keterangan para pelaku.

"Kami belum tahu apa motivasinya, karena kami masih melakukan pemeriksaan, tapi situasi sekarang sudah mulai terkendali," katanya.

Bahkan, Polda Jatim sudah menurunkan personel bantuan ke Polres Mojokerto yakni 303 anggota Brimoda Jatim, satu kompi anggota Samapta, dan sejumlah mobil seperti mobil "water canon", mobil APV, dan mobil penjinak bom.

Informasi dari sumber lain menyebutkan massa membakar 17 mobil pribadi dan mobil dinas Pemkab Mojokerto, karena diduga mobil milik negara tersebut digunakan oleh pejabat kini ("incumbent") yang mencalonkan diri.

Massa yang diduga berasal dari calon bupati yang pencalonannya dicoret oleh KPU itu merasa keberatan fasilitas negara ditempeli gambar atau poster pejabat kini untuk kepentingan pilkada.

Kejadian tersebut terjadi saat para calon bupati dan wakilnya menyampaikan visi dan misi dalam Rapat Paripurna DPRD Mojokerto.

Pilkada Kabupaten Mojokerto diikuti tiga pasangan calon yakni Mustofa Kamal Phasa-Choirun Nisa (Manis), Suwandi-Wahyudi Iswanto (Wasis/"incumbent"), dan Khoirul Badik-Yazid Qohar (Khoko), sedangkan calon yang tidak lolos adalah Dimyati Rosyid-M Karel.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010