Wonogiri (ANTARA) -
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya mengeksplorasi nilai tambah komoditas janggelan khas Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah untuk memperluas pasar.

"Dalam hal ini kami berhasil menciptakan formula yang efisien dalam teknologi penepungan daun janggelan menjadi cincau hitam bubuk," kata Ketua Tim Pengabdian UNS Syamsul Hadi di Solo, Jumat.

Ia mengatakan program tersebut dibagikan kepada kelompok tani janggelan di Desa Temboro, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri. Selain pendampingan, pihaknya juga memberikan peralatan produksi yang sudah diserahkan kepada kelompok tani untuk digunakan pada tahap produksi massal tepung janggelan.

"Pendampingan yang kami berikan selama enam bulan. Sebetulnya ini singkat tetapi kami membuat formula penepungan janggelan yang tepat dan juga efisien. Peralatan juga sudah kami uji coba dan berjalan baik," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNS Okid Parama Astirin mengatakan potensi daun janggelan untuk dikembangkan sangat terbuka lebar, mulai aspek ketersediaan bahan baku, aspek SDM, hingga potensi pasar.

Ia mengatakan ketersediaan tiga hal tersebut sejauh ini cukup menjanjikan sehingga tidak ada salahnya dilakukan pengembangan komoditas janggelan.

Terkait hal itu, mitra UKM dari UD Bumi Makmur Wonogiri Sarmin mengatakan dengan proses penepungan nilai jual janggelan akan makin tinggi. Menurut dia, pengembangan produk tersebut lebih baik dibandingkan petani hanya menjual daun janggelan yang sudah dikeringkan.

"Dari tadinya kami hanya jual daun janggelan kering sekarang bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak dengan menjualnya dalam bentuk cincau hitam bubuk. Selama ini memang kami lebih banyak memasarkan dalam bentuk daun, batang, dan akar kering," katanya.

Ia mengatakan untuk Negara tujuan komoditas tersebut salah satunya ke Malaysia. Menurut dia, pengiriman ke Negara tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2001 dan ke China dan Taiwan mulai tahun 2012.***1***
 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020