Jakarta (ANTARA) - Rajawali Global Investama (RGI) bekerjasama dengan periset Universitas Padjadjaran, kini sedang dalam pengembangan rancang bangun pembuatan laboratorium bergerak atau Mobile Lab BSL (Bio Safety Level) 2 yang tersertifikasi World Bio Haz Tec.

BSL ini pun diklaim telah memenuhi kriteria KKB Litbangkes tentang Standar Laboratorium Bergerak Biosafety tingkat 2 untuk pemeriksaan Corona Virus Desease-2019 (COVID-19) yang dipergunakan oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Bus Lab Mobile BSL 2 kunjungi sejumlah daerah perkuat deteksi COVID-19

"RGI bersama periset Universitas Padjadjaran telah mempersembahkan hasil karya anak negeri yang siap mendukung konsep pengendalian pandemik Covid-19 di Indonesia melalui pelacakan kontak erat sampai ke pelosok-pelosok, serta pendampingan isolasi mandiri oleh tenaga kesehatan secara online melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI)" ujar Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjadjaran Diana Sari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

"Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus kita dukung bersama" tambah dia.

Ketua Tim Inovasi, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari mengatakan Mobile Lab ini merupakan salah satu alat pendukung strategis untuk melakukan test, trace (pelacakan kontak) dan isolasi.

"Mobil Lab ini telah memiliki Surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Dirjen Perhubungan Darat RI. Fasilitas lab ini dilengkapi dengan Biosafety cabinet Level II A2 untuk mencegah virus menginfeksi penguji," jelas Keri.

Keri kemudian menambahkan bahwa ruang laboratorium dirancang untuk memiliki tekanan negatif dan terpasang HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan sesuai dengan Standar BSL-2 WHO yang dikembangkan bersama tim integrator PT. Rajawali Global Investama.

"Dengan hadirnya Mobile Lab BSL-2 yang mudah berpindah tempat sesuai kondisi alam Indonesia maka test dan trace (pelacakan kontak) diharapkan akan lebih optimal. Mobil ini dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang memperkuat pengendalian pandemik melalui metoda Test, Trace & Isolation secara online berbasis aplikasi web based," sambungnya.

Keri mengatakan bahwa konsep ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat untuk fasilitas tes usap dan pendampingan isolasi mandiri.

Menurut dia, Masyarakat ada kalanya enggan datang langsung ke Rumah Sakit untuk melakukan tes usap jika ada warga yang teridentifikasi COVID-19 dan tanpa komorbid serta tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan tata cara isolasi yang didampingi tenaga kesehatan (nakes) secara virtual melalui aplikasi tersebut.

"Hal ini diharapkan menjadi solusi dari masalah keterbatasan faskes untuk isolasi pasien COVID-19 saat ini," tegas Keri yang merupakan Dirut Insititut Pembangunan Jawa Barat-UNPAD yang juga Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.

Untuk tahap pertama akan disiapkan sebanyak 10 unit mobil untuk 10 propinsi, selanjutnya dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan penanganan pandemi di lapangan.

"Dalam waktu dekat ini, juga sudah ada negara tetangga di Asia yang telah melirik untuk mengajukan pemesanan, kami sudah siap melakukan ekspor produk anak bangsa," ujar Recky Langie, Dirut PT. Rajawali Global Investama.

Ke depannya, Mobile Lab BSL-2 ini juga dapat digunakan sekaligus untuk mobile vaksin COVID-19 yang siap mengakses seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok negeri, tutup Recky.

Baca juga: Bus Mobile lab BSL-2 dukung percepatan penanganan 3T COVID-19

Baca juga: Kolaborasi DKI-LSM hadirkan lab bergerak

Baca juga: Mobile Laboratorium BSL-2 Indonesia dalam mendukung deteksi COVID-19

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020