Kalau sekarang bisa mencapai 30 jenazah per hari bahkan bisa lebih
Jakarta (ANTARA) - Gerakan TurunTangan dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Persero menyalurkan bantuan bagi petugas makam di tempat pemakaman umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.

"Total bantuan yang disalurkan senilai Rp47,7 juta," kata 'Public Engagement of' Gerakan TurunTangan Alya Zhafira, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Alya menyebutkan, bantuan yang disalurkan berupa alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari sarung tangan, hazmat, masker, dan pelindung wajah (face shield) dan alat kebersihan yaitu sabun cuci tangan serta 'hand sanitizer'.

Bantuan tersebut disalurkan untuk petugas TPU Tegal Alur ditambah dengan cairan disinfektan. Bantuan serupa juga disalurkan kepada tenaga kesehatan di Wisma Atlet ditambah dengan paket nutrisi berupa vitamin C, minuman isotonik, biskuit, susu dan jus.

Menurut Alya, untuk ketiga kalinya Gerakan TurunTangan dan PPA Persero berkolaborasi menyalurkan bantuan bagi petugas dan relawan yang bertugas di garda depan dan garda belakang dalam perjuangan melawan pandemi COVID-19.

Baca juga: 400 tukang becak Jakarta Utara terima bantuan APD

"Tingginya jumlah kasus positif COVID-19 serta meningkatnya angka kematian menjadi perhatian kita, betapa kewalahannya petugas-petugas ini dalam bertugas," ujar Alya.

Ia mengatakan TPU Pondok Ranggon yang ada di Jakarta Timur menerapkan sistem tumpang tindih bagi jenazah yang dimakamkan secara protokol COVID-19 dikarenakan lahannya sudah penuh.

Pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 dialihkan ke TPU Tegal Alur, Jakarta Barat sejak September 2020. Sejak saat itu kapasitas kerja di TPU tersebut menjadi meningkat dua kali lipat.

"Begitu juga di Wisma Atlet juga dikabarkan telah melampaui kapasitas pasien yang tersedia," katanya.

Kondisi ini, lanjut Alya, cukup mengkhawatirkan sehingga Gerakan TurunTangan bersama PT PPA kembali tergerak untuk memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian kepada garda penanganan COVID-19 yaitu tenaga kesehatan serta petugas pemakaman. 

Baca juga: Bawa mobil "tahu bulat", relawan TurunTangan bagikan makanan gratis

"Semoga semua elemen masyarakat dapat bertahan dan terus berjuang untuk menghadapi pandemi dan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga pandemi ini segera berlalu dan keadaan berangsur-angsur dapat menjadi normal kembali," ujar Alya.

Ketua Satuan Pelaksana TPU Tegal Alur, Wawin Wahyudi menyebutkan, beban tugas para petugas makam bertambah dua kali lipat dari biasanya. Jika sebelum pandemi mereka menerima pemakaman sekitar tujuh hingga 10 jenazah per hari.

"Kalau sekarang bisa mencapai 30 jenazah per hari bahkan bisa lebih," ujarnya.

Wawin juga menyebutkan, lahan di TPU Tegal Alur juga sudah semakin sempit. Lahan yang tadinya disiapkan untuk lima tahun, sekarang sudah habis dalam kurun waktu 10 bulan karena COVID-19.

Baca juga: TurunTangan dan PPA salurkan bantuan untuk paramedis dan petugas TPU

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020