Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat menyebutkan sudah ada 52 warga yang meninggal dunia akibat mengidap virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.

"Mayoritas pasien meninggal dunia akibat COVID-19 ini memiliki penyakit penyerta lainnya (komorbid) dan berusia lanjut, tapi ada beberapa pasien yang meninggal murni akibat COVID-19 ini membuktikan virus ini sangat berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Rabu.

Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan

Menurutnya, dari data perkembangan COVID-19 pada Rabu ada dua kasus baru pasien COVID-19 yang meninggal dunia, satu pasien meninggal di RSUD R Syamsudin SH dan satu lainnya di RS Hermina Sukabumi.

Namun, ia menyebutkan pihaknya belum mendapatkan data baik usia, alamat maupun jenis kelamin dua pasien yang meninggal itu serta riwayatnya. Hanya satu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat mendapatkan adanya informasi kasus kematian dari rumah sakit tersebut.

Baca juga: Satgas: Empat pasien COVID-19 di Sumut meninggal

Selain yang meninggal dunia, pada Rabu ini kasus warga yang terkonfirmasi COVID-19 bertambah 34 orang, sehingga dari sejak ditemukannya pasien pertama hingga saat ini sudah ada 1.669 warga Kota Sukabumi yang tertular virus mematikan tersebut.

Sesuai data gugus tugas, untuk persentase kasus kematian sudah mencapai tiga persen, selain itu tingkat kesembuhan pasien COVID-19 masih bisa dikatakan rendah yakni hanya 68,4 persen.

Baca juga: Pasien meninggal akibat COVID-19 di Lampung bertambah 6 menjadi 271

"Banyak faktor masih tingginya angka penyebaran COVID-19, seperti akibat perjalanan keluar kota, tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dan lainnya serta untuk saat ini kluster keluarga menjadi penyumbang bertambahnya kasus COVID-19," tambahnya.

Wahyu mengatakan kasus COVID-19 di Kota Sukabumi masih berfluktuasi setiap harinya, namun pihaknya bersama unsur lainnya terus berupaya menekan angka sebaran kasus baru dan meningkatkan angka kesembuhan.

Namun, kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus ini ada di individu masing-masing yang mengharuskan disiplin menerapkan protokol kesehatan, patuhi aturan dan tidak menganggap enteng atau menyepelekan COVID-19, terbukti sudah 52 warga yang meninggal.

Adapun jumlah warga yang terjangkit COVID-19 hingga Rabu (23/12) sudah mencapai 1.669 orang. Dari jumlah tersebut 1.141 pasien sembuh, 476 pasien masih menjalani isolasi dan 52 orang meninggal dunia.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020