Tangerang (ANTARA) - Ketua Umum Yayasan Islam Syekh Yusuf Tangerang Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mendorong mahasiswa dan wisudawan untuk memiliki cara berpikir yang berbeda dengan terobosan dalam situasi pandemi sekarang guna menghadapi persaingan dan tak ketinggalan perubahan zaman.

Ia mengatakan di Tangerang Senin ada dua hal yang muncul dari dampak pandemi saat ini yakni meningkatnya angka kemiskinan dan bertambahnya pengangguran. Oleh karena itu wisudawan yang baru lulus dan masih segar maka harus bisa menciptakan suasana baru.

Baca juga: Kreativitas dan kolaborasi sangat penting dimiliki mahasiswa

"Mahasiswa harus memiliki cara berpikir yang berbeda agar bisa menyesuaikan dengan kondisi saat ini dan bertindak luar biasa guna menghadapi persaingan seiring pengangguran yang meningkat dan kebutuhan terhadap lapangan kerja besar. Jangan sampai terbawa suasana normal, tapi harus melakukan terobosan," katanya.

Ia mengungkapkan jika persaingan ke depan akan semakin ketat dan dibutuhkan terobosan dan lompatan dalam mencapai sesuatu, bukan dengan hanya biasa - biasa saja.

Baca juga: 7.800 mahasiswa UNP ikuti Program Merdeka Belajar

"Kita siapkan diri, setelah lulus maka harus memasuki era baru yang siap dengan berbagai tantangan," ujarnya.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Banten P.O Abbas Sunarya proses pembelajaran mahasiswa sejak pandemi terjadi alami kendala. Mulai dari kesiapan perangkat, SDM, sarana dan prasarana kampus hingga jaringan karena mendorong dilaksanakan sistem belajar daring.

Baca juga: Mahasiswa Unhas inovasi pomade dari mata ikan

Dari kendala tersebut, Aptisi Banten bersama Jabar pada bulan Juni melakukan pertemuan dengan melibatkan semua pihak. Intinya adalah mendorong kepada Gubernur Jawa Barat dan Banten untuk bisa membantu kebutuhan dosen dan mahasiswa dalam belajar.

Sebab berdasarkan hasil survei yang dilakukan untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, pendapatan universitas alami penurunan sebesar 35 persen akibat adanya dampak ekonomi bagi keluarga.

"Kini, dosen dan mahasiswa telah mendapatkan kuota untuk belajar daring dan ini sangat membantu. Aptisi akan terus mendorong berbagai pihak agar proses belajar tetap berjalan lancar," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020