“Sudah ada sekitar 150 proyek kerja sama yang disepakati dan ini untuk Januari penerima manfaatnya besar sekali, karena banyak yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di pedesaan dengan melibatkan dosen dan mahasiswa,”...
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Nizam mengatakan ada 287 industri sudah menyatakan minatnya untuk bergabung bersama dengan Kedai Reka.

“Hingga saat ini sudah ada sekitar 250-an proposal yang sudah masuk dari industri dan sudah ada 5.790 inovator dari 250 kampus dan 287 industri yang berminat untuk bergabung dengan Kedai Reka,” ujar Nizam dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, sudah ada komitmen industri dengan mengalokasikan dana sebesar Rp80 miliar untuk sinergi antara kampus dan industri.

Kedai Reka merupakan tempat mengembangkan rekayasa cipta hasil karya dan gagasan anak bangsa seraya mempertemukan dunia industri dengan perguruan tinggi (triple helix).

Kedai Reka menjadi jembatan antara industri dan ilmuwan atau akademisi yang ada di perguruan tinggi, sehingga inovasi-inovasi yang diciptakan di perguruan tinggi bisa masuk ke dunia industri.
Baca juga: Kemendikbud: Kedaireka wadah kolaborasi kampus dan industri
Baca juga: Ditjen Dikti dorong lahirnya perusahaan rintisan melalui Kedaireka


“Sudah ada sekitar 150 proyek kerja sama yang disepakati dan ini untuk Januari penerima manfaatnya besar sekali, karena banyak yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat di pedesaan dengan melibatkan dosen dan mahasiswa,” terang dia.

Diperkirakan sedikitnya 100.000 penerima manfaat dari kerja sama itu akan memanfaatkan inovasi dan invensi yang dihasilkan perguruan tinggi yang disinergikan dengan industri.

Nizam menambahkan selama ini pihak industri tidak memiliki tempat untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapinya, sehingga industri lebih memilih untuk berkonsultasi dan menggunakan teknologi dari luar negeri. Untuk mengakselerasi hal itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai bentuk insentif untuk mendukung kerja sama dunia industri dengan perguruan tinggi.

"Pemerintah juga akan mendampingi pendanaan, jadi setiap rupiah yang dikeluarkan oleh industri, pemerintah akan mendampingi dengan rupiah yang sama, terutama jika berdampak pada masyarakat luas, pemerintah akan mendampingi tiga kali lipat," kata dia beberapa waktu lalu.

Menurut Nizam, hal itu tidak hanya bertujuan untuk menghilirkan inovasi atau reka cipta perguruan tinggi ke industri, melainkan juga untuk memberikan dampak kepada masyarakat luas dan melibatkan mahasiswa agar menjadi lebih kompeten dalam dunia kerjanya nanti. Melalui Kedai Reka, lanjut dia, dapat melahirkan usaha rintisan baru dengan target pasar yang lebih potensial.
Baca juga: Dirjen Dikti : Kurikulum tidak lagi harus deskriptif

Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021