Kita lagi coba terutama di Brebes dengan sistem pendingin. Kita sedang kerjakan mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui bahwa harga cabai, terutama cabai rawit merah, kian mahal sehingga pihaknya tengah merampungkan teknologi penyimpanan barang pokok, salah satunya cabai di Brebes.

Berdasarkan pantauan harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Senin, harga rata-rata cabai rawit Nasional mencapai Rp78.250/kg. Sejumlah provinsi lainnya seperti Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat, bahkan mencapai Rp110.000-Rp111.650/kg.

"Saya ingatkan memang sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah. Karena Indonesia maunya cabainya merah dan segar. Cabai itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harga turun jatuh," kata Mendag Muhammad Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin.

Baca juga: Harga cabai rawit di Sorong tembus Rp140.000 per Kg

Mendag menilai bahwa dalam satu tahun setidaknya harga cabai mengalami lonjakan enam kali dan harga jatuh saat panen enam kali. Hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi penyimpanan yang mutakhir dapat menyimpan bahan pokok ketika panen raya untuk dijual kembali pada saat harga berpotensi melonjak.

Oleh karenanya Kemendag saat ini tengah merampungkan sistem pendingin atau Control Atmosphere System di Brebes, Jawa Tengah. Dengan teknologi tersebut, bahan pokok bisa bertahan 7-12 bulan.

"Kita lagi coba terutama di Brebes dengan sistem pendingin. Kita sedang kerjakan mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur," kata Mendag Lutfi.

Baca juga: BPS: Kenaikan harga cabai jadi salah satu sebab inflasi Oktober 2020

Sebelumnya Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan bahwa pihaknya memastikan bahwa kondisi harga cabai yang tinggi saat ini akan berangsur pulih di minggu ketiga.

Kepastian tersebut disebut Agung setelah pemerintah melakukan kontak konfirmasi dengan para petani di sejumlah sentra produksi.

"Minggu ketiga bulan ini harga cabai kembali normal. Yang jelas sampai akhir Desember kemarin produksi kita memang aga sedikit berkurang dibandingkan bulan bulan sebelumnya. Tapi Januari kita sudah kembali normal," kata Agung.

Baca juga: Kementan jamin ketersediaan pasokan cabai aman hingga Lebaran


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021