Palu (ANTARA) -
Relawan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah ikut bergabung dalam operasi SAR membantu proses evakuasi korban gempa di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
 
"Kami sedang dalam perjalanan menuju Sulawesi Barat bersama rombongan," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto yang dihubungi dari Palu, Jumat malam.
 
Dia menuturkan, sesuai surat tugas yang ditandatangani Sekretaris Daerah Parigi Moutong, pihaknya diamanatkan melakukan pendataan dan penentuan posko, karena dalam waktu dekat pemerintah kabupaten itu akan mengirim bantuan logistik kepada korban gempa Sulbar.

Baca juga: PMI Makassar bersiap menuju Sulbar
 
Dimana, relawan Tagana Parigi Moutong menyasar Kabupaten Majene yang merupakan salah satu daerah terdampak di provinsi tersebut.
 
"Kami di lokasi bencana selain ikut terlibat proses evakuasi, juga membuka posko di Majene dan hasil laporan di sana kami sampaikan ke Pemerintah Parigi Moutong untuk ditindaklanjuti," ujar Ariesto yang juga bertugas sebagai koordinator relawan Tagana Parigi Moutong.
 
Dia menjelaskan, pihaknya bertugas di lokasi bencana selama 14 hari terhitung sejak tanggal 15-28 Januari 2021 dan melaporkan perkembangan terkini sebagai acuan Pemkab Parigi Moutong menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan di lapangan.
 
"Kami bergerak ke lokasi bencana melalui jalur darat dengan jumlah personel enam orang. Dari hasil laporan kami nanti tiga hari ke depan, kemungkinan besar pemerintah Parigi Moutong akan menurunkan tim selanjutnya," ucap Ariesto.

Baca juga: Pemkab Sigi segera kirim logistik untuk penyintas gempa Sulbar
 
Hingga kini, Sulteng terus mengirim relawan lintas instansi dan lembaga ikut terlibat kegiatan penanganan korban gempa Sulbar di masa tanggap darurat.

Sejak Jumat Pagi, Basarnas Palu mengerahkan dua tim sebanyak 12 personel berserta peralatan pendukung operasi SAR. Lalu, relawan Pemerintah Kota Palu dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga mengutus 12 personel, termasuk PMI Sulteng.
 
"Kami melaksanakan tugas ini semata-mata untuk misi kemanusiaan, sebagai mana mereka juga pernah membantu warga Sulteng terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018," demikian Ariesto.

Baca juga: PMI kerahkan puluhan relawan dan ambulans ke lokasi gempa Sulbar
Baca juga: Mengenal Sesar Naik Mamuju-Majene, penyebab gempa Sulbar

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021