Namun, kita tidak tahu kapan gempa tersebut akan terjadi.
Mamuju (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan bahwa potensi terjadinya gempa berskala besar di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sudah pernah diingatkan pada 2019 lalu.

"Namun, kita tidak tahu kapan gempa tersebut akan terjadi," katanya dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana Sulbar dengan berbagai pihak di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju, Rabu sore.

Oleh sebab itu ia mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang tinggal di Sulbar agar selalu waspada dan bersiap jika sewaktu-waktu gempa tersebut terjadi.

Doni menyebutkan upaya mitigasi yang mesti dilakukan oleh masyarakat, salah satunya tidak berada di sekitar atau di dalam bangunan yang tidak dapat bertahan dengan guncangan gempa.

Baca juga: BNPB: Bantuan korban gempa Sulbar yang masuk harus segera disalurkan

Baca juga: BNPB: Potensi gempa berskala besar Sulbar sudah diingatkan pada 2019


"Jangan berada di dalam atau tinggal di bangunan yang kondisinya seperti itu. Untuk mengetahui kondisi bangunan tersebut butuh ahli yang dapat menilai kekuatan bangunannya," ujarnya.

Ia menyatakan seluruh daerah di Indonesia berpotensi diguncang gempa mulai dari skala kecil hingga besar kecuali pulau Kalimantan.

Selain itu ia meminta seluruh relawan dari dari berbagai lembaga atau yayasan kemanusiaan maupun dari instansi pemerintah daerah di Indonesia yang terjun membantu penanganan pascabencana di Sulbar agar selalu sehati-hati dengan ancaman paparan COVID-19.

"Kami membawa 500 ribu masker untuk para relawan. Saya minta bantuan masker ini jangan sampai hanya tersimpan dan tidak terdistribusi," ujarnya.*

Baca juga: Kasatgas: Pastikan pengungsi gempa Sulbar tidak terpapar COVID-19

Baca juga: Sulsel tanggung biaya pulang kampung korban gempa Sulbar


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021