Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Jepang (JOC) menepis laporan media asing bahwa pemerintah secara pribadi ingin membatalkan Olimpiade Tokyo 2020, menyebutnya sebagai berita yang salah dan konyol, dan yang terjadi justru sedang mengedepankan persiapan agar bisa berjalan sesuai rencana.

"Itu salah dan konyol bahkan kami harus mengomentari ini," kata Ketua Komite Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita kepada Reuters, Jumat.

Koran The Times dari Inggris dalam laporannya hari Jumat menulis bahwa Tokyo ingin keluar dari penyelenggaraan Olimpiade. Hal ini menuai kritik tajam dan penolakan dari pemerintah Jepang dan penyelenggara Olimpiade.

"Kami merencanakan bagaimana mengadakan Olimpiade yang aman dan terjamin dengan sangat rinci, bekerja sama dengan Komite Olimpiade Internasional dan Organisasi Kesehatan Dunia," Yamashita menyebutkan.

Baca juga: Jepang bantah laporan The Times menyebut Olimpiade Tokyo dibatalkan

Tahun lalu, pemerintah menaruh harapannya pada vaksin virus corona untuk menjadikan Olimpiade lebih aman, tetapi baru-baru ini Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan vaksinasi bukanlah syarat bagi para atlet untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.

Yamashita, peraih medali emas judo di Olimpiade 1984, enggan berkomentar tentang bagaimana JOC berencana untuk berkomunikasi dengan atlet Jepang tentang inokulasi.

"Itu adalah keputusan yang harus dibuat oleh pemerintah. Bukan JOC yang memutuskan," katanya, seraya menambahkan bahwa dia tidak bisa memberi batas waktu yang pasti karena vaksin belum didistribusikan.

Baca juga: Perdana Menteri Suga pastikan Olimpiade Tokyo tetap sesuai jadwal

Yamashita sendiri tahu bagaimana rasanya absen di Olimpiade, karena dia tidak bisa berpartisipasi sebagai atlet di Olimpiade Moskow 1980 yang diboikot.

"Saya menyadari bahwa saya mungkin menjadi salah satu atlet paling beruntung yang absen di Olimpiade Moskow," katanya, saat ia memenangkan emas di Los Angeles empat tahun kemudian.

"Pasti ada orang yang masih dirugikan karena kesempatan sekali seumur hidup diambil dari hidup mereka,"

"Saya hanya merasa itu adalah tanggung jawab saya sebagai manusia untuk memastikan bahwa mereka bisa ambil bagian dalam Olimpiade ini, dengan cara atau bentuk tertentu," tuturnya menambahkan.

Baca juga: Pejabat senior IOC sebut Olimpiade Tokyo tak harus dihadiri penonton
Baca juga: Olimpiade Tokyo layak dibatalkan, kata mantan pejabat Olimpiade 2012
Baca juga: Distribusi vaksin bukan prasyarat Olimpiade, kata pejabat Jepang

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021