Kondisi itu membuat pengusaha pabrikan karet kesulitan. Apalagi selain ekspor, penjualan lokal juga turun
Medan (ANTARA) - Ekspor karet di Sumatera Utara (Sumut) hingga akhir Januari masih terganggu akibat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan gangguan produksi di perusahaan karet.

"Pandemi COVID-19 membuat permintaan masih berfluktuasi, sementara juga sedang terjadi gangguan produksi di pabrikan. Akibatnya ya ekspor karet terganggu, " ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Kamis.

Produksi terganggu akibat pasokan bahan baku terbatas karena sedang terjadi musim gugur daun. Musim gugur daun yang terjadi sejak akhir Desember 2020, kata dia, masih berlanjut hingga akhir Januari 2021.

"Bahkan ada prediksi musim gugur daun itu berlangsung hingga awal Maret 2021 yang otomatis mengurangi produksi perusahaan," ujarnya.

Baca juga: Ekspor karet Sumut meningkat karena permintaan dari China naik

Diperkirakan selama Januari-Maret produksi karet di Sumatera Utara berkurang 45 persen.
.
"Kondisi itu membuat pengusaha pabrikan karet kesulitan. Apalagi selain ekspor, penjualan lokal juga turun, "ujar Edy.

Menurut dia, penjualan karet di pasar lokal sudah terjadi sejak tahun 2020.

Pada 2020 penurunan penjualan karet di pasar lokal sebesar 6 persen dibandingkan 2019 atau menjadi 47.928 ton.

Baca juga: Indonesia ekspor karet untuk pabrik ban di Rusia

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021