Jakarta (ANTARA) - Google meluncurkan platform untuk membaca berita di Australia, di tengah rencana aturan raksasa teknologi harus membayar kepada perusahaan yang artikelnya masuk ke laman pencarian.

Platform bernama News Showcase semula hanya tersedia di Jerman dan Brazil, dikutip dari Reuters, Jumat, dan menurut rencana awal, diluncurkan di Australia pada Juni tahun lalu

News Showcase berisi artikel yang sudah dibeli Google dari media penerbit. Saat ini mereka bermitra dengan tujuh media setempat, antara lain Canberra Times.

Google menyatakan akan bekerja sama dengan media penerbit lainnya untuk platform News Showcase.

Peluncuran platform tersebut ditunda karena pemerintah Australia sedang menyiapkan undang-undang yang akan mewajibkan perusahaan seperti Google dan Facebook membayar kepada media penerbit untuk konten yang dimuat di platform tersebut.

Mengenai aturan tersebut, Google sedang berdiskusi dengan pemerintah Australia. Beberapa waktu lalu Google menyatakan akan menarik layanan mereka dari Australia jika aturan tersebut disahkan.

Berdasarkan aturan tersebut, Google dan Facebook harus membayar kepada media penerbit dan penyiaran jika artikel masuk ke hasil pencarian atau linimasa.

Jika tidak berhasil menemukan kesepakatan harga dengan penerbit, pemerintah akan menunjuk wasit untuk menentukan harga.



Baca juga: Google gelontorkan 1 miliar dolar untuk produk berita

Baca juga: Google akan bayar konten berita senilai Rp14,8 T selama tiga tahun

Baca juga: Google khawatir UU anti-berita palsu Singapura batasi inovasi

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021