NPI pada triwulan IV 2020 tetap baik, sehingga menopang ketahanan eksternal. Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus 2,6 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2020 mengalami defisit rendah sebesar 0,2 miliar dolar AS, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang defisit rendah.

“NPI pada triwulan IV 2020 tetap baik, sehingga menopang ketahanan eksternal. Dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2020 surplus 2,6 miliar dolar AS,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sementara itu posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2020 meningkat menjadi sebesar 135,9 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 9,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Surplus transaksi berjalan berlanjut pada triwulan IV 2020, ditopang oleh surplus neraca barang yang meningkat. Pada triwulan IV 2020 transaksi berjalan kembali surplus sebesar 0,8 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, melanjutkan capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,0 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB.

Baca juga: BI: Surplus neraca pembayaran pada triwulan III-2020 berlanjut

Erwin menjelaskan surplus transaksi berjalan tersebut ditopang oleh surplus neraca barang akibat peningkatan ekspor yang didorong oleh perbaikan permintaan dunia dan harga komoditas, di tengah peningkatan impor yang terbatas.

Sementara itu defisit neraca jasa meningkat, terutama disebabkan oleh defisit jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi, serta defisit jasa transportasi yang melebar akibat peningkatan pembayaran jasa freight seiring kenaikan impor barang.

Selain itu perbaikan ekonomi domestik pada triwulan IV 2020 memengaruhi kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung yang menyebabkan defisit neraca pendapatan primer meningkat.

Erwin menambahkan transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2020 tetap baik, ditopang terutama oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio.

Baca juga: BI: Neraca pembayaran triwulan II surplus, topang ketahanan RI

Pada triwulan IV 2020 aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio makin meningkat seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan ekonomi domestik yang tetap terjaga.

Surplus investasi langsung mencapai 4,2 miliar dolar AS, meningkat dari triwulan sebelumnya, terutama dalam bentuk instrumen modal ekuitas. Selain itu, investasi portofolio net inflows sebesar 2,2 miliar dolar AS, setelah pada triwulan sebelumnya net outflows sebesar 1,9 miliar dolar AS.

“Perkembangan positif tersebut terutama didorong oleh aliran modal masuk neto pada Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah,” kata Erwin.

Sementara itu transaksi investasi lainnya defisit cukup besar akibat peningkatan pembayaran pinjaman yang jatuh tempo serta penempatan simpanan dan aset lainnya di luar negeri.

Dengan perkembangan tersebut transaksi modal dan finansial pada triwulan IV 2020 mencatat defisit rendah sebesar 0,9 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, kata Erwin Haryono.

Baca juga: IHSG diperkirakan melemah lagi, seiring terkoreksinya bursa global

Baca juga: Rupiah berpotensi tertekan hari ini, imbas pelemahan bursa global


Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021