"Laporan BPBD, sudah ada peningkatan jumlah titik api di wilayah ini. Jadi, kita menetapkan status siaga karhutla,"...
Pangkalan Bun (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan dari Februari 2021 hingga tiga bulan ke depan.

Penetapan status siaga tersebut berdasarkan laporan dan pertimbangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Ahmadi seusai memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Karhutla di Kantor BPBD Kotawaringin Barat (Kobar) di Pangkalan Bun, Kamis.

"Laporan BPBD, sudah ada peningkatan jumlah titik api di wilayah ini. Jadi, kita menetapkan status siaga karhutla," tambahnya.

Dalam rapat itu Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah, Dandim 1014/Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro, perwakilan BMKG, serta sejumlah pejabat dari SOPD di lingkungan Pemkab Kobar.

Wakil Bupati mengungkapkan, penetapan status siaga karhutla merupakan hasil keputusan dari rapat. Keputusan ini nantinya sebagai landasan hukum untuk merealisasikan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Pemkab Kobar di BPBD.
Baca juga: Karhutla di Kabupaten Kapuas Kalteng terjadi di tiga desa
Baca juga: Kalteng laporkan adanya karhutla seluas 221,18 hektare


Seiring dengan penetapan status siaga tersebut, Pemkab Kobar segera mendirikan posko penanggulangan karhutla. Personel yang bertugas nantinya merupakan gabungan dari berbagai instansi, termasuk korporasi. Pihak korporasi bahkan diwajibkan mendirikan posko karhutla.

"Langkah selanjutnya ialah melakukan sosialisasi pencegahan karhutla oleh semua stakeholder, baik dari segi hukum dan kesehatan, serta akan menyusun standar operasional prosedur (SOP) kearifan lokal pembakaran hutan dan lahan," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Reneli menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng, daerah bisa menetapkan siaga karhutla sejak Februari 2021 hingga tiga bulan kedepan.

"Penetapan siaga karhutla sudah sesuai prosedurnya. Penetapan awal selama tiga bulan," kata Reneli.

Namun, penetepan itu bisa saja berubah seiring kondisi karhutla di lapangan. Bila ada peningkatan titik api, tidak menutup kemungkinan status siaga karhutla akan ditingkatkan menjadi darurat karhutla.

"Apabila nanti kasus karhutla mengalami peningkatan, status dapat ditingkatkan menjadi darurut karhutla," demikian Reneli.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG Bandara Iskandar Pangkalan Bun, saat ini Kobar sudah memasuki musim kemarau. Namun puncaknya baru pada Juli hingga Agustus 2021.
Baca juga: Kalteng tetapkan status siaga darurat karhutla
Baca juga: Agustus-Desember operasi pembasahan lahan gambut di Kalteng

Pewarta: Kasriadi/Rahmad Minarto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021