Bandung (ANTARA) - Kongres Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (AI-ITB) Tahun 2021 yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-27 Maret 2021 akan dilakukan secara dalam jaringan (daring) karena sedang dalam masa pandemi COVID-19.

"Jadi hampir seluruh proses tahapan kegiatan yang salah satunya memilih ketua umum periode 2021-2025 tersebut dilakukan tanpa tatap muka," kata Ketua Kongres IA-ITB 2021, Agustin Peranginangin, Jumat.

Menurut dia, pemilihan dengan sistem e-voting ini dilakukan dengan berbagai alasan salah satunya untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19.

Dia mengatakan, penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan meski vaksinasi sudah dimulai.

Baca juga: Caketum Ikatan Alumni ITB serukan GAR ITB menahan diri

Baca juga: BJ Habibie wafat, IA-ITB: komunitas iptek kehilangan panutan


"Situasi pandemi COVID-19 saat ini mengingatkan kita akan pentingnya ketahanan nasional dari sisi kesehatan. Jadi harus kurangi pergerakan," katanya.

Agustin mengatakan seluruh tahapan pemilihan tersebut seperti rapat, penjaringan kandidat hingga pendaftaran pemilih dilakukan secara daring.

"Tidak lagi terkungkung di aula timur. Bisa sambil nonton drakor di rumah dengan keluarga, atau bisa sambil mancing," kata dia.

Menurut Agustin dengan sistem pemilihan e-voting ini pihaknya ingin terus mengampanyekan penggunaan teknologi kepada masyarakat bahkan dirinya menyebut teknologi harus menjadi kebutuhan dasar saat ini.

"Jangan sampai teknologi dianggap sebagai barang mewah. Sehingga semua orang harus bisa menjangkau teknologi," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan melalui pemilihan dengan sistem e-voting ini dia memastikan ingin mengajak seluruh masyarakat untuk memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan bangsa kita khususnya dalam bidang teknologi.

"Ingin mengampanyekan agar bangsa ini lebih percaya diri dengan kemampuan teknologi. Mari belajar teknologi, membangun teknologi, dan bersama-sama menggunakannya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, dia menilai penggunaan teknologi ini menjadi tantangan bagi alumni ITB umumnya seluruh masyarakat.

"Teknologi ini memberikan efisiensi di satu sisi. Tapi pada sisi lain, dampaknya mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Jadi harus ada diversifikasi keterampilan," katanya.

Ketua SC Kongres IA-ITB Tahun 2021 Tito Kurniadi menambahkan dengan sistem e-voting ini semua proses pendataan baik untuk calon kandidat maupun pemilih dilakukan berbasis internet dengan mengakses alamat situs yang telah disediakan panitia.

"Untuk pendaftaran kandidat, pendataan dan verifikasi DPT (alumni) semuanya dilakukan di situ," katanya.

Dengan hadirnya kemudahan ini, dia mengajak seluruh alumni ITB untuk berperan aktif dalam pemilu ini dengan mendaftarkan diri sebagai calon pemilih melalui situs yang telah disediakan.

Adapun untuk kandidat, hingga proses pendaftaran ditutup terdapat delapan alumni berdasarkan nomor urut, mereka yaitu Honesti Basyir (Teknik Industri 1987 yang tengah menjabat sebagai Direktur Utama Bio Farma).

Kemudian I Made Dana Tangkas (Teknik Industri 1984, Ketua Ikatan Alumni Teknik Industri ITB), Gembong Primadjaja (Teknik Mesin 1986, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas), Hariyono (Teknik Informatika 1985, Ketua Ikatan Alumni Informatika).

Lalu Bimo Sasongko (Teknik Informatika 1990, Ketua Umum Ikatan Alumni Program Habibie, Wasekjen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia), Syarifah Amelia (Fisika 2007, Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), Gatot Sudariyono (Teknik Mesin 1980), dan Seterhen Akbar Suriadinata (Teknik Elektro 2003), Gatot Sudariyono (Teknik Mesin 1980, pelari marathon, dan Seterhen Founder Labtek Indie).

Baca juga: Indonesia dinilai perlu belajar dari Korsel dorong industrialisasi

Baca juga: IA-ITB gali masukan soal rencana pemindahan ibu kota

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021